Jakarta, CNN Indonesia -- Toyota masih menjadi merek andalan Grup Astra dalam menguasai pangsa pasar penjualan kendaraan roda empat di tanah air. Dari 183,6 ribu jumlah mobil yang dijual Grup Astra sepanjang Januari-April 2015, merek Toyota memberi kontribusi sekitar 63,12 persen atau terjual sebanyak 115,9 ribu unit terhadap keseluruhan penjualan perusahaan.
Meski masih memberi kontribusi tinggi, namun pangsa pasar mobil merek Toyota tercatat turun berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Dengan mencatat penjualan sebanyak 115,9 ribu unit, maka Toyota menguasai pangsa pasar mobil nasional sebesar 31,8 persen yang memiliki total penjualan 363,94 ribu unit.
Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) mengakui penjualan produk TAM turun dalam empat bulan terakhir. Statistik negatif yang dirilis Gaikindo di atas, menurut Rahmat merupakan data pengiriman kendaraan dari produsen ke tingkat diler (
wholesales).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau lihat data
wholesales total market nasional pada April sebesar 81.600 unit, memang yang terendah (penurunannnya) sejak Januari," jelas Rahmat kepada CNN Indonesia, Selasa (19/5).
Namun, Rahmat beralasan penurunan distribusi kendaraan ke tingkat diler sebagai strategi prinsipal selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dalam rangka menyeimbangkan antara permintaan dengan penawaran. Hal ini dilakukan ATPM guna mengantisipasi permintaan yang turun pada April.
"Supaya
supply and demand berimbang, ATPM coba menyeimbangkan dengan menekan dari sisi
supply. Karena pada bulan-bulan sebelumnya
supply lebih besar dari
demand, makanya disesuaikan di April," jelas Rahmat Samulo.
Koreksi
wholesales, kata Rahmat menyesuaikan dengan penjualan di tingkat ritel yang juga turun. Angka
retail sales sebenarnya lebih tinggi, yakni sebanyak 8.7000 unit pada April 2015, meski secara persentase turun 11,2 persen dibandingkan dengan realisasi penjualan April 2014 yang mencapai 98.000 unit.
"Hampir di seluruh industri, bukan hanya otomotif yang terkena dampak perlambatan ekonomi makro. Artinya makro ekonomi belum sesuai harapan, di mana kursnya terdepresiasi dan
goverment spending-nya lambat. Sehingga banyak pihak memilih
wait and see," tutur Rahmat.
Dia berharap penjualan kendaraan kembali naik pada paruh kedua tahun ini seiring dengan komitmen pemerintah memacu ekonomi lewat belanja proyek. Kendati demikian, Gaikindo memperkirakan total penjualan otomotif tahun ini hanya akan berada pada kisaran 1 juta hingga 1,1 juta unit, turun dibandingkan realisasi penjualan tahun lalu yang mencapai 1,2 juta unit.
"Kalau bicara segmen, hampir semuanya terkena dampak, merata," katanya.
Kinerja MemuaskanBicara Toyota, Rahmat Samulo mengaku cukup puas dengan penjualan produknya meskipun masih menunjukan perkembangan negatif. Pangsa pasar Toyota berdasarkan data wholesales April 2015 naik menjadi 36,9 persen dari 32,1 persen dari Maret 2015. Demikian pula dengan data retail sales, yang naik dari 30,6 persen menjadi 34,1 persen.
"Kalau lihat itu, April ini marketshare kami meningkat. Meskipun penjualannya turun," tuturnya.
Avanza sebagai jagoan TAM di segmen MPV, diklaim Rahmat sebagai pendongkrak utama kenaikan pangsa pasar Toyota. Kepercayaan konsumen kepada Avanza yang kembali naik membuat mobil kendaraan multiguna ini memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap penjualan Toyota di bulan April.
"Kami percaya avanza itu mobil yang sangat diterima," katanya.
(gen)