Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi signifikan dan menggenapkan tren penurunan beruntun selama enam hari terakhir. Indeks turun sebesar 34 poin (0,68 persen) ke 5.095 setelah bergerak di antara 5.094-5.143 pada Kamis (4/6).
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo mengatakan IHSG sendiri sebenarnya sedang di posisi
support. Dia menilai, dengan IHSG yang sedang di posisi
support, pelaku pasar juga cenderung mencoba untuk melakukan pembelian setelah pelemahan saham (
bottom fishing) pada saham-saham kapitalisasi besar yang kemarin turun.
Menurutnya, hal itu yang sempat membuat IHSG kuat di kisaran
support 5.115 – 5.120 hingga sebelum ditutup melemah. Menurutnya
support 5.115-5.120 ini adalah
support penting bagi pergerakan selanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Karena kalau
support ini gagal bertahan,
support berikutnya dari IHSG ada di 4.975. Jauh,” katanya, Kamis (4/6).
Menurutnya, jika IHSG gagal ditutup di atas level 5.100, hal itu berarti wajar apabila indeks akan mencoba level
support berikutnya di kisaran 4.975 – 5.000.
Lebih lanjut, dalam perdagangan saham hari ini, PT Mandiri Sekuritas mencatat, sebanyak 95 saham naik, 170 saham turun, 99 saham tidak bergerak, dan 188 saham tidak ditransaksikan.
Investor membukukan transaksi sebesar Rp 4,65 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp 3,68 triliun dan transaksi negosiasi Rp 969,85 miliar.
Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (
net sell) sebesar Rp 409,08 miliar. Sebanyak sembilan sektor melemah, dipimpin oleh sektor agribisnis yang turun 1,79 persen dan sektor barang konsumsi yang turun 1,34 persen.
Saham di sektor agribisnis yang paling terkoreksi adalah PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) yang turun 9,27 persen dan PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) yang turun 6,62 persen.
Sementara, di sektor barang konsumsi, saham yang paling melemah adalah PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) sebesar 9,86 persen dan PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) sebesar 4,27 persen.
(gir/ded)