BI: Defisit Neraca Berjalan Bakal Naik di Kuartal II

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 12 Jun 2015 16:18 WIB
Pada kuartal I 2015, BI mencatat adanya defisit transaksi berjalan sebesar 1,8 persen dari PDB karena menurunnya defisit neraca perdagangan migas.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara saat memberikan keterangan terkait penetapan BI rate, seusai Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) cakupan triwulan I-2015. Jakarta, Selasa, 19 Mei 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) memprediksi bahwa defisit transaksi neraca berjalan (current account deficit) akan meningkat pada kuartal II dibanding kuartal I. Kegiatan ekonomi yang lebih tinggi membuat Indonesia banyak melakukan impor.

BI juga memprediksi CAD pada kuartal ke-II merupakan defisit tertinggi, sebelum akhirnya mengecil lagi di kuartal selanjutnya.

"Memang pola CAD kuartal I paling rendah karena aktivitas ekonomi di kuartal pertama biasanya masih lemah. Tahun lalu juga begitu, biasanya pada kuartal II aktivitas ekonominya lebih tinggi, makanya biasanya CAD nya meningkat dibanding kuartal I," terang Deputi Gubernur BI Mirza Adityaswara di Jakarta, Jumat (12/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati defisit transaksi berjalan meningkat, namun Mirza mengatakan bahwa nilai CAD di kuartal II akan lebih sedikit dibandingkan proyeksi BI di awal tahun karena belanja impor di kuartal II akan lebih kecil. Sayangnya, Mirza tak menyebutkan berapa target transaksi berjalan sebelumnya.

"Saya tidak ingat angkanya. Tapi estimasi BI terkait CAD di kuartal II lebih baik dari perkiraan semula. Di bawah 3,5 persen rasanya iya," terangnya.

Mirza juga mengatakan, siklus defisit transaksi berjalan dari tahun ke tahun memang menunjukkan defisit tertinggi pada kuartal II dibanding kuartal lainnya. Defisit transaksi berjalan nantinya akan semakin mengecil lagi menuju kuartal IV.

"Kuartal II biasanya agak tinggi dibanding kuartal III, dan kuartal IV juga agak turun. Polanya begitu," terangnya.

Sebagai informasi, pada kuartal I tahun lalu, BI mencatat defisit transaksi berjalan sebesar 1,92 persen, dimana kemudian angkanya meningkat menjadi 3,92 persen di kuartal II lalu mengecil di kuartal III dan IV dengan angka masing-masing 2,95 dan 2,58.

Sedangkan pada kuartal I tahun ini, BI mencatat adanya defisit transaksi berjalan sebesar 1,8 persen dari PDB karena menurunnya defisit neraca perdagangan migas, sebesar US$ 1,24 miliar. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER