Faisal Basri: Penghapusan PPnBM Elektronik Terlambat 10 Tahun

Elisa Valenta Sari, Giras Pasopati | CNN Indonesia
Selasa, 23 Jun 2015 09:47 WIB
Faisal Basri mengaku sempat menyampaikan usulan penghapusan PPnBM elektronik kepada pemerintahan SBY namun tidak didengarkan.
Ekonom Faisal Basri saat berbincang di kantor redaksi CNN Indonesia, Jakarta, Senin (22/6). (CNN Indonesia/Gentur Putro Jati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kebijakan pemerintah mencoret sejumlah barang elektronik sebagai objek pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mendapat apresiasi dari ekonom Faisal Basri. Namun, kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 106/PMK.010/2015 itu disebut Faisal sudah terlambat 10 tahun.

Faisal mengakui sisi positif dari penghapusan PPnBM untuk lemari pendingin, pemanas air, mesin cuci baju, televisi, pendingin ruangan, alat perekam video, alat fotografi, kompor, proyektor, mesin cuci piring, mesin pengering, dan microwave oven menjadikan barang-barang tersebut lebih terjangkau bagi kocek masyarakat.

Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Migas) itu juga setuju barang-barang tersebut sudah tidak lagi masuk kategori barang mewah yang harus dikenakan pajak khusus oleh pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Penghapusan PPnBM untuk produk elektronik sangat berpotensi meningkatkan investasi industri elektronik baik dalam bentuk investasi baru maupun perluasan kapasitas pabrik. Selain itu, pekerja yang diserap akan mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan pajak pendapatan karyawan,” kata Faisal saat berkunjung ke ruang redaksi CNN Indonesia, Senin (22/6).

Namun, menurut Faisal usulan untuk menghapus PPnBM bagi produk elektronik sudah lama disampaikan ke pemerintah. Ia mengaku sempat menyampaikan usulan tersebut kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, namun tidak dihiraukan.

“Usulannya sudah sejak 10 tahun lalu disampaikan, dan dalam 10 tahun itu telah terjadi banyak perubahan di regional. Negara-negara tetangga lebih agresif menangkap peluang untuk memacu industri elektronik mereka dibanding Indonesia,” jelas Faisal.

Vietnam disebutnya sebagai negara yang paling banyak mengambil peluang di sektor elektronik. Vietnam mampu menyembul sebagai negara pengekspor produk elektronik yang disegani karena kebijakan penghapusan PPnBM yang dilakukannya untuk produk elektronik dan insentif lainnya juga disediakan pemerintah Vietnam.

“Ekspor produk elektronik Vietnam sudah jauh meningggalkan Indonesia. Pada 2013, ekspor produk elektronik Vietnam sudah hampir empat kali lipat Indonesia. Samsung memilih Vietnam sebagai basis produksi regional. Sementara Blackberry memilih Malaysia, padahal Indonesia merupakan pasar terbesar kedua di dunia bagi Blackberry,” kata Faisal. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER