Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT Eagle High Plantation Tbk. (BWPT) menyatakan bahwa manajemen perseroan tidak mengalami perombakan setelah pembelian saham oleh perusahaan Malaysia, Felda Global Ventures (FGV). Meski begitu, Eagle High bakal menambah kursi komisaris untuk FGV.
"Dengan saham sebesar 37 persen, FGV tetap tidak punya kontrol terhadap perusahaan. Kami tegaskan bahwa semua kontrol manajemen tetap di Eagle High. Selain itu tidak ada perubahan direksi, karena mereka percaya manajemen yang ditaruh oleh Rajawali Corpora," ujar Komisaris Utama Eagle High, Darjoto Setyawan di Jakarta, Kamis (25/6).
Jikapun ada perubahan, Darjoto mengatakan bahwa manajemen akan menambah satu komisaris dari pihak FGV atas konsekuensi sebagai pemegang saham mayoritas. Dengan demikian, nantinya Eagle High akan memiliki enam komisaris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka punya saham 37 persen masa tidak ada perlakuannya? Jadi kita rencanakan akan menambah satu komisaris sehingga komisaris kita menjadi enam. Namun, tak menutup kemungkinan juga nantinya apabila pemegang saham FGV menginginkan kontrol lebih atas Eagle High," tambah Darjoto.
Ia menilai, jika nantinya FGV ingin menambah kepemilikan di Eagle High dengan memakan porsi saham Rajawali Corpora, maka terdapat kemungkinan juga konglomerasi milik Peter Sondakh ini untuk memperbesar porsi sahamnya di perusahaan Malaysia tersebut. Jika hal itu terjadi, maka kedua perusahaan bisa melakukan metode tukar guling saham (
share swap).
"Bisa dengan share swap, tapi besarannya masih belum tahu. Nantinya setelah transaksi, saham Rajawali Corpora di FGV sebesar 2,5 persen. Kita harapannya di sana bisa memiliki saham sebanyak 20 hingga 30 persen," katanya.
Seperti diketahui, FGV membeli 37 persen saham Eagle High dengan nilai mencapai US$ 680 juta atau Rp 9,04 triliun yang terdiri dari gabungan dana tunai dan saham.
Rajawali Group pun untung besar. Pasalnya, transaksi ini setara dengan harga Rp 765 per saham, 1,7 kali lebih tinggi dari harga penutupan saham Eagle High di bursa pada tanggal 12 Juni 2015 yang senilai Rp 450 per lembar.
Jika ditilik dari sejarah kepemilikannya, Rajawali Group sebelumnya membeli Eagle High dengan harga Rp 400 per saham saat melalui skema Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue akhir tahun lalu. Jika dihitung, maka Rajawali meraih untung lebih dari Rp 4 triliun.
Dalam transaksi ini, Felda akan membayar 30 persen saham Eagle High dengan tunai senilai US$ 632 juta. Sementara sisa 7 persen saham Eagle High akan ditukar dengan 95 juta saham baru FGV sehingga Rajawali akan memiliki 2,6 persen di perusahaan Malaysia itu.
Di saat yang sama, FGV juga akan mengakuisisi 95 persen kepemilikan di proyek gula Rajawali senilai $67 juta dengan tunai. Proyek gula tersebut akan berada di bawah FGV Kalimantan Sdn Behd, anak usaha dari FGV.