Tangerang, CNN Indonesia -- PT Garuda Indonesia Tbk menjalin kerjasama dengan maskapai kargo PT Cardig Air untuk mengoptimalkan bisnis kargo perseroan. Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan
memorandum of understanding (MoU) antar kedua perusahaan.
“Kerjasama yang kami lakukan hari ini merupakan satu langkah yang strategis sebagai upaya peningkatan layanan Garuda Indonesia Cargo (GIC) khususnya kepada pengguna jasa kargo udara. Melalui kerjasama ini Garuda ingin memperluas jaringan penerbangan atau pengiriman kargo domestik,” tutur Direktur Utama Garuda Arif Wibowo dalam acara penandatanganan MoU di Auditorium Garuda City Center, Tangerang, Jumat (26/6).
Menurut Arif, potensi usaha kargo udara di Indonesa masih sangat besar khususnya untuk menunjang perekonomian di Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara global, Asosiasi Angkutan Udara Internasional (
The International Air Transportation Association/IATA) memprediksi tahun ini volume kargo udara global tumbuh sekitar 4,5 persen menjadi 53,5 juta ton atau meningkat sedikit dari pertumbuhan tahun lalu, 4,3 persen.
Hal itu juga disebabkan adanya prediksi biaya pengiriman barang turun sekitar 5,8 persen sehingga meningkatkan volume pengangkutan kargo udara.
Arif mengungkapkan untuk tahap awal kerjasama ini, Garuda memiliki hak untuk memasarkan (
marketing party)
freighter yang dioperasikan oleh Cardig Air (
operating party) pada rute penerbangan Surabaya-Denpasar-Dili.
Sementara itu, Cardig Air akan memiliki hak untuk memasarkan "
cargo space" Garuda Indonesia pada rute-rute di domestik dan internasional.
"Ke depannya kami akan terus mengembangkan kerjasama dengan Cardig Air ini untuk mengembangkan pengiriman kargo ke rute-rute domestik dan internasional lainnya yang saat ini belum dilayani oleh Garuda Indonesia Cargo," kata Arif.
Arif berharap kerjasama ini dapat memberikan kontribusi US$ 10 juta per tahun pada pendapatan bisnis kargo dari target pendapatan bisnis kargo Garuda tahun ini yang mencapai US$ 300 juta.
Dalam kesempatan yang sama President dan Chief Executive Officer (CEO) Cardig Air Boyke P. Soebroto mengungkapkan kerjasama Cardig dengan Garuda merupakan kerjasama sama yang strategis bagi Cardig.
Selama ini , Cardig mengangkut sekitar 6 ribu ton kargo per tahun dengan total pendapatan US$ 20 juta per tahun. Dengan adanya kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan Cardig menjadi U$ 30 juta per tahun.
"Kerjasama ini akan memberikan banyak keuntungan dan kemudahan bagi kami, mengingat Garuda Indonesia memiliki jaringan penerbangan yang cukup luas, pasar yang besar dan
Cargo Service, yang lebih bayak dan tersebar di 76 kota domestik yang dapat mendukung pengembangan Cardig Air ke depan," ujar Boyke.
Selain itu, mengingat ukuran bisnis Garuda yang besar, Boyke berharap kerjasama ini nantinya dapat menekan biaya operasional Cardig Air, misalnya biaya pembelian bahan bakar maupun biaya layanan operasi darat (
groundhandling).
Kinerja KargoLaporan keuangan kuartal I 2015 Garuda Indonesia menunjukkan terjadinya penurunan bisnis kargo Garuda Indonesia sebesar 5,08 persen. Jika pada kuartal I 2014, Garuda berhasil memperoleh pendapatan kargo sebesar US$ 50,35 juta maka pada tiga bulan pertama di 2015 jumlahnya turun menjadi US$ 47,79 juta.
Sementara sepanjang 2014, total pendapatan kargo yang diperoleh Garuda mencapai US$ 218,46 juta, naik 11,48 persen dibandingkan realisasi 2013 sebesar US$ 195,95 juta.