Jakarta, CNN Indonesia -- Distributor mobil, BMW Group Indonesia berharap bahwa kebijakan perlonggaran loan to value (LTV) dan pemangkasan uang muka Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dapat menggairahkan permintaan karena 50 persen konsumennya di Indonesia tercatat menggunakan skema pembiayaan.
Vice President Sales, BMW Group Indonesia, Jentri W. IzharIa mengaku perusahaannya sudah tahu akan kebijakan ini sejak lama, tapi baru beberapa saat kemarin perusahaannya mendapat surat pemberitahuan resminya.
Akibat kebijakan ini, Jentri juga mengatakan bahwa perusahaannya akan segera menjalin kerjasama dengan mitra
financing (pembiayaan) perusahaan untuk memberikan promo-promo penjualan yang lebih menarik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan penurunan DP ini, kami harap juga bisa bikin kerjasama lagi dengan para-para partner financing BMW. Karena memang sekitar 50 persen pembeli produk kami membeli dengan skema
financing," ujarnya di Jakarta, Kamis (25/6)
Jentri mengungkapkan, untuk penjualan mobil premium di harga yang termurah, pembeli masih menggunakan sistem financing untuk membelinya.
"Kalau di dalam penjualan kami, biasanya yang menggunakan sistem
financing itu pembeli yang membeli di entry level, seperti BMW seri 3, seri 5, hingga X1. Kami berharap penurunan DP mobil ini bisa menggairahkan mobil-mobil di segmen itu. Kalau yang lain, seperti seri X5 dan X6 sih tidak karena harganya yang cukup mahal," tambahnya.
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, Bank Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) no. 17/10/PBI/2015 mengenai rasio Loan to Value (LTV) untuk kredit pembiayaan properti dan uang muka kredit atau pembiayaan kendaraan bermotor yang berlaku sejak 18 Juni 2015 lalu.
Di dalam peraturan baru tersebut, uang muka kredit kendaraan bermotor (KKB) bagi roda tiga non-produktif bagi bank syariah dan konvensional adalah sebesar 25 persen, atau lebih kecil lima persen dibanding kebijakan sebelumnya dimana uang muka dipatok sebesar 30 persen dari harga penjualan.
Dari sisi penjualan mobil dengan merk BMW, pada kuartal I tahun ini tercatat turun sebesar 4,82 persen dari angka 663 unit di kuartal I 2014 menjadi 631 unit di periode yang sama tahun ini. Secara keseluruhan, penjualan mobil di bawah naungan BMW Group (BMW dan MINI) turun tipis sebesar 0,8 persen dari angka 753 unit di kuartal I tahun lalu menjadi 747 unit di periode yang sama tahun ini.
(gir/gir)