BI Jamin Indonesia Tak Terpengaruh Krisis Utang Yunani

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Jumat, 26 Jun 2015 15:45 WIB
"Menurut saya tidak terpengaruh, karena eksposure pasar keuangan di Yunani sudah tidak besar," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara saat memberikan keterangan terkait penetapan BI rate, seusai Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) cakupan triwulan I-2015. Jakarta, Selasa, 19 Mei 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) mengklaim adanya krisis utang yang menerpa Yunani tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap kondisi keuangan dalam negeri. Bank sentral Tanah Air tersebut menilai eksposure pasar keuangan Yunani tidak besar ke Indonesia.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menjelaskan krisis yang dihadapi Yunani saat ini tidak akan banyak berdampak langsung pada perekonomian negara-negara emerging market yang sebagian besarnya merupakan negara berkembang, termasuk Indonesia.

"Masalah Yunani itu sebenarnya sudah lama. Namun tahun 2011 dan 2015 itu berbeda jauh. Pada 2011 itu perbankan Eropa yang punya eksposure (peran) pasar di Yunani masih besar sekali. Kalau sekarang perbankan yang punya eksposure besar di Yunani itu sudah tidak ada," jelas Mirza saat ditemui di Gedung Bank Indonesia (BI), Jumat (26/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, permasalahan yang dialami Yunani telah mengakibatkan guncangan terhadap pasar keuangan global. Yunani terancam bangkrut karena berpotensi gagal bayar utang-utangnya. Krisis ekonomi yang dihadapi Yunani sendiri sebenarnya bukan pertama kalinya terjadi. Pada tahun 2011 lalu Yunani juga pernah mengalami krisis serupa akibat penumpukan utang dan pajak.

Yunani saat ini harus berhadapan kembali dengan tawaran pinjaman utang dari para kreditur untuk menyelamatkan negaranya dari kebangkrutan, namun hal tersebut selalu gagal.

Upaya terakhir juga gagal dilakukan Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras pada pertemuan darurat menteri keuangan UE yang berlangsung di Brussels, Kamis (25/6). Padahal, kurang dari sepekan Yunani harus membayar € 1,6 miliar ke IMF untuk memenuhi kewajiban utangnya yang akan jatuh tempo pada 30 Juni mendatang.

Pembicaraan tentang krisis utang Yunani antara menteri keuangan UE harus terhenti setelah Athena menolak usulan kebijakan reformasi keuangan yang diajukan para kreditor. Padahal sehari sebelumnya, sikap Tsipras melunak dengan menyatakan siap memangkas anggaran pensiun dan menaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) seperti yang kreditor inginkan. Namun pada detik-detik terakhir sikap Tsipras justru berubah.

Hal ini dinilai sangat mempengaruhi kepercayaan pasar keuangan global, yang dikhawatirkan mengancam masa depan Eropa dan global.

Meski demikian, Mirza meyakini, Indonesia masih akan tetap bisa bertahan dengan hantaman krisis global. Mirza mengaku pihaknya sudah mengantisipasi berbagai risiko termasuk pendalaman pasar keuangan.

"Tergantung apakah jadi deal apa enggak. Ini kan masih tarik ulur antara debitur dengan Yunani. Tapi menurut saya enggak terpengaruh, karena eksposure pasar keuangan di Yunani sudah tidak besar," katanya. (gir/gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER