BI Prediksi Puasa dan El Nino Picu Inflasi Juni 0,6 Persen

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Jumat, 19 Jun 2015 15:20 WIB
BI memperkirakan inflasi Juni akan mencapai 0,6 persen (month to month) atau 7,4 persen (year on year).
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (19/5). (Antara Foto/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi pada Juni 2015 ini mencapai kisaran 0,6 persen. Tingginya permintaan bahan pangan selama masa Ramadhan disinyalir menjadi pemicu lonjakan inflasi bulan ini.

Secara rinci Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo memperkirakan laju inflasi pada pekan kedua Juni sekitar 0,44 persen dan kemungkinan meningkat pada pekan ketiga menjadi 0,55 persen. Secara kumulatif selama Juni, angka inflasi diprediksi mencapai 0,66 persen secara bulanan (month to month).

"Secara month to month akan mencapai 0,6 persen, kalau secara year on year ya kira-kira 7,4 persen. Tapi itu masih sama seperti yang kami duga," kata Agus di kantornya, Jumat (19/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Agus, tekanan yang terjadi pada kelompok makanan yang harganya rentan bergejolak (volatile foods) diyakini menjadi penyumbang utama inflasi Juni. "Memang komponen volatile foods tidak besar, tapi kalau kenaikan tinggi tentu kontribusi ke inflasi," tuturnya.

Mantan Menteri Keuangan itu menyebut beberapa komoditi yang patut diwaspadai inflasinya antara lain daging ayam, telur ayam ras, bawang merah, cabe merah, beras dan bahan pangan lain yang dinilai memiliki bobot besar dala angka inflasi.

"Mungkin beberapa komoditi tidak bisa dielakan dan harus diimpor. Tapi pemerintah sudah tahu," katanya.

Selain karena faktor puasa, Agus menilai tingginya kenaikan harga pangan disebabkan pula oleh minimnya pasokan yang beredar di pasar akibat bencana kekeringan El Nino yang tengah melanda sebagian wilayah negara tropis di dunia. (ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER