Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berperan sebagai comblang masuknya investasi baru di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dalam kunjungannya ke kabupaten tersebut, Kepala BKPM Franky Sibarani mengajak sejumlah investor potensiao di sektor perkebunan, industri, dan peternakan untuk bertemu dengan Wakil Bupati Belitung Erwandi untuk membahas lebih jauh potensi investasi di daerah penghasil Timah tersebut.
“Ini masih penjajakan awal. Dalam pertemuan dengan Wakil Bupati Belitung, ada satu investor Singapura yang menunjukkan keseriusannya berinvestasi di sektor perkebunan. Kami akan mengawal dan memfasilitasi agar minat tersebut dapat segera terealisasikan melalui pengajuan izin prinsip ke BKPM,” ujar Franky melalui keterangan pers, dikutip Senin (29/6).
Mantan Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPPMI) itu mengungkapkan Presiden Joko Widodo telah meminta BKPM untuk mencarikan investor di sektor pelabuhan, industri, wisata dan bidang lain di luar pertambangan saat meresmikan Pelabuhan Tanjung Batu di daerah tersebut, Sabtu (20/6) lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut data BKPM, Realisasi Penanam Modal Asing (PMA) dan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sejak 2012 – 2014 selalu meningkat. Realisasi investasi di 2012 tercatat Rp 1,06 triliun, kemudian pada 2013 naik jadi Rp 1,67 triliun, dan realisasi tahun lalu sebesar Rp 1,73 triliun.
“Sedangkan, realisasi investasi kuartal I 2015 terhitung sebesar Rp 287,22 miliar dan akan terus kami tingkatkan dengan menggali potensi investasi di Bangka Belitung,” tambah Franky.
Sektor utama investasi yang menarik bagi pemodal dalam negeri di Bangka Belitung diantaranya listrik, gas dan air; transportasi, gudang dan telekomunikasi; tanaman pangan dan perkebunan; perdagangan dan reparasi; hotel dan restoran.
Sedangkan investor asing lebih melirik investasi sektor tanaman pangan dan perkebunan, industri makanan, pertambangan, listrik, gas, air dan industri kayu.
Franky mencatat selama 2010–2014, investor asing yang paling banyak menanamkan modal di Bangka Belitung adalah Malaysia, Singapura, Inggris, Korea Selatan dan Mauritius.
(gen)