Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) menggelontorkan dana US$ 4,4 miliar untuk membeli gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) dari perusahaan Italia, Eni Muara Bakau. Kontrak pembelian gas BUMN migas tersebut bertenor tujuh tahun, dengan volume per tahun mencapai 1,4 juta ton (MTPA) yang diambil dari lapangan Jangkrik dan North East Jangkrik di Kalimantan Timur.
"Total transaksi dari kontrak ini mencapai US$ 4,4 miliar . Ini akan berlangsung mulai dari 2017 sampai 2024," ujar Dwi Soetjipto, Direktur Utama Pertamina di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa (30/6).
Selain dari Eni Muara Bakau, Dwi mengatakan Pertamina juga telah menandatangani pembelian gas dari Donggi Senoro LNG (DSLNG) sebanyak satu kargo untuk memperbesar porsi gas dalam negeri. Kargo tersebut merupakan kargo pertama yang dihasilkan oleh perusahaan Joint Venture Pertamina, Mitsubishi, KOGAS, dan Medco itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kalau serapan di domestik kurang, pemerintah mempersilakan Pertamina untuk mengekspor gasnya," ujar IGN Wiratmaja Pudja, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi berharap kerjasama pembelian LNG antara Pertamina dengan Eni Muara Bakau menjadi katalis positif bagi pengembangan proyek-proyek migas di laut dalam (Indonesia deepwater development/IDD), termasuk di Makasar Strait, Ganal dan Rapak.
"Kami harapkan proyek Jangkrik ini akan membuka peluang untuk menggerakan proyek lain seperti IDD yang memerlukan investasi besar," kata Amien.