IMF Pastikan Yunani Gagal Bayar Utang

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Rabu, 01 Jul 2015 10:18 WIB
"Yunani sekarang menunggak dan hanya dapat menerima pembiayaan dari IMF setelah tunggakannya diselesaikan," ujar Direktur Komunikasi IMF Gerry Rice.
Ilustrasi kondisi di Yunani. (REUTERS/Neil Hall)
Jakarta, CNN Indonesia -- International Monetery Fund (IMF) secara resmi menyatakan Yunani gagal membayar utang sebesar € 1,5 miliar yang jatuh tempo pada Selasa (30/6).

Direktur Komunikasi IMF Gerry Rice menegaskan sampai saat ini lembaganya belum menerima pembayaran utang jatuh tempo dari Yunani sebesar SDR 1,2 miliar (special drawing right) atau setara dengan € 1,5 miliar.

"Kami telah memberitahu Dewan Eksekutif bahwa Yunani sekarang menunggak dan hanya dapat menerima pembiayaan dari IMF setelah tunggakannya diselesaikan," ujar Rice melalui keterangan pers, Rabu (1/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya juga dapat mengkonfirmasi bahwa IMF menerima permintaan dari pihak berwenang Yunani pada hari ini untuk memperpanjang kewajiban pembayaran utang yang jatuh tempo pada 30 Juni 2015, yang akan disampaikan Dewan Eksekutif IMF pada waktunya," tuturnya.

Dengan demikian, akses Yunani terhadap pembiayaan IMF saat ini terputus. Kondisi ini tercipta setelah otoritas Athena gagal meminta tambahan bailout dari kreditor Uni Eropa, yang ketiga kalinya dalam enam tahun terakhir.

Gagal Bayar Pertama

Seperti dikutip The Guardian, Yunani ditinggalkan sendirian dalam kondisi tak mampu membayar dan hampir bangkrut setelah lima tahun menerima dana talangan (bailout) dari Eropa sebesar € 240 miliar. Yunani tercatat menjadi negara pertama di Uni Eropa yang gagal membayar utangnya kepada kreditor. Kondisi ini membuat kondisi Uni Eropa dalam keadaan darurat.

"Kami tidak akan bernegosiasi tentang sesuatu yang baru sama sekali sampai referendum, seperti yang direncanakan, berlangsung. Malam ini program (bailout) berakhir,” kata Kanselir Jerman Angela Merkel.

Sebanyak 19 menteri keuangan Uni Eropa melakukan teleconference selama satu jam pada Selasa malam untuk membahas masalah ini.

Jeroen Dijsselbloem, Menteri Keuangan Belanda yang memimpin komite ini mengatakan para menteri akan melakukan pembahasan lagi pada Rabu mendatang, di mana Athena diharapkan hadir untuk menjelaskan secara rinci strateginya untuk mengatasi situasi kritis ini.

Setelah berunding selama berbulan-bulan, mitra Eropa Yunani yang kelelahan menyalahkan Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras atas krisis ini. Penolakan Tsipras terhadap usulan reformasi ekonomi yang diajukan Uni Eropa menjadi pertimbangan kreditor untuk menolak memberikan bailout tambahan.

Sebelumnya, Uni Eropa meminta Yunani menaikkan pajak, memotong gaji dan pensiun pegawai negeri. Hal itu merupakan persyaratan yang harus dipenuhi Yunani untuk bisa mendapatkan dana penyelamatan berikutnya sebesar € 7,2 miliar.

Pada Sabtu (27/6) pagi, Tsipras mengambil langkah yang mengejutkan dengan menolak tuntutan para pemberi pinjaman, dan mengumumkan referendum untuk paket penyelamatan itu. Sejalan dengan itu, Athena meminta perbankan menghentikan operasionalnya dan menerapkan kendali devisa (capital control) dengan membatasi penarikan tunai. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER