Ekonomi Melambat, Penjualan Ciputra Jauh di Bawah Target

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Rabu, 01 Jul 2015 12:58 WIB
PT Ciputra Development Tbk tercatat baru meraup pemasukan Rp 3,2 triliun dari  hasil penjualan atau 29,3 persen dari target Rp 10,9 triliun sepanjang 2015.
Jajaran direksi Ciputra Group dalam paparan publik di Ciputra World I, Jakarta. Selasa, 30 Juni 2015. (CNN Indonesia/Giras Pasopati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kinerja penjualan properti Ciputra Grup meleset dari target akibat menurunnya daya beli masyarakat seiring dengan perlambatan ekonomi nasional. Perseroan berharap penjualannya meningkat pada paruh kedua tahun ini menyusul pelonggaran aturan kredit pemilikan rumah (KPR) dan liberalisasi properti bagi warga negara asing.  

Hingga Mei 2015, PT Ciputra Development Tbk tercatat baru meraup pemasukan Rp 3,2 triliun dari  hasil penjualan atau 29,3 persen dari target Rp 10,9 triliun sepanjang tahun. Kendati demikian, Grup Ciputra ini belum akan merevisi targetnya hingga hasil penjualan semester I keluar.

"Namun kami tidak terburu-buru melakukan revisi, akan kami lihat dulu hingga semester I 2015. Tahun lalu juga hampir mirip, secara persentase sekitar 30 persen sampai Mei-Juni," katanya Direktur PT Ciputra Development Tbk, Tulus Santoso di Jakarta, Selasa (30/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tulus mengungkapkan, pada tahun ini pihaknya akan meluncurkan 12 proyek baru guna memacu penjualan. Namun, keberhasilannya akan tetap bergantung pada daya beli masyarakat.

"Kita lihat kondisinya, kalau pasar belum siap, ya ditunda," ujarnya.

Sementara itu, terkait adanya pelonggaran loan to value (LTV) yang membuat uang muka KPR turun serta munculnya wacana perizinan kepemilikan properti premium bagi warga negara asing (WNA), Tulus berharap hal itu bisa menjadi pendorong kinerja.

"Misalkan pemerintah jadi menetapkan kepemilikan properti asing adalah apartemen yang nilainya minimal Rp 5 miliar, portofolio kami di kisaran harga tersebut ada sekitar 10-15 persen," ungkapnya.

Direktur PT Ciputra Surya Tbk Nanik J. Santoso mengungkapkan, adanya pelonggaran LTV diharap bisa menggenjot kinerja pembelian melalui skema KPR. Pasalnya, pihaknya mencatat kinerja pembelian dari skema KPR terus merosot dari tahun ke tahun.

"Dulu pada 2013 komposisi pembayaran melalui KPR mencapai 45 persen. Pada 2014 sudah turun lagi menjadi 32 persen saja yang KPR," tuturnya.

Dari sisi marketing sales, Ciputra Surya telah mencapai penjualan hingga Rp 1,3 triliun sampai Juni 2015. Jumlah tersebut setara 46,3 persen dari target 2015 yang dipatok Rp 2,8 triliun.

Lebih lanjut, Direktur PT Ciputra Property Tbk  Artadinata Djangkar mengakui penjualan unit properti, khususnya residensial pada awal tahun ini sangatlah lemah. Hal itu membuat kinerja perseroan agak berat di awal tahun ini.

(ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER