Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) sore ini mengundang mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dan Direktur Utama PT Indosat Tbk Alexander Rusli ke kantornya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Dalam pertemuan sekitar dua jam Jokowi mengajak kedua tokoh tersebut berdiskusi mengenai ekonomi, hal yang sama dilakukannya ketika menjalani proses seleksi menteri Kabinet Kerja di awal dirinya menjadi pemimpin negeri.
"Mengajak ngomong substansi ekonomi. Saya kira beliau ingin minta pendapat banyak orang," ujar Darmin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (3/7) petang usai bertemu Presiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darmin menegaskan, diskusi yang digelar tidak berlangsung lama, namun membahas sesuai substansi. Ia pun datang dengan kapasitas sebagai mantan pemimpin bank nomor satu seantero Nusantara.
"Substansi ekonomi banyak, tapi tak melenceng dari substansi," katanya.
Sepakat dengan Darmin, Alexander Rusli mengaku hanya berdiskusi soal ekonomi secara umum dengan mantan Walikota Solo. Ia pun datang untuk memberi dukungan dan melengkapi keterangan Darmin soal infrastruktur telekomunikasi.
"Pak Darmin bicara soal ekonomi, bagaimana uang trickling down dari atas ke bawah sudah mulai terasa di pasar. Ya saya menambahkan masalah permodalan, financial inclusion, seperti itu. Tidak spesifik, sebentar sekali," ujar dia.
Menurut mantan Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika periode 2000-2007 tersebut, Jokowi banyak bertanya kepada keduanya mengenai pandangan-pandangan, termasuk soal aliran belanja pemerintah.
Ia pun mengaku sadar bahwa belakangan ini Presiden mulai sering memanggil beberapa pihak. "Kayaknya Presiden banyak panggil orang untuk dapat tambahan informasi," kata Alex.
Di tengah hangatnya isu
reshuffle kabinet kerja terutama untuk posisi para menteri bidang ekonomi belakangan ini, Darmin Nasution disebut-sebut para pengamat menjadi kandidat kuat untuk menggantikan posisi Sofyan Djalil sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Sementara Alexander Rusli, memiliki bekal pengalaman sebagai staf ahli Menteri Komunikasi dan Informatika di periode 2000-2007 serta staf ahli Menteri Badan Usaha Milik Negara periode 2007-2009.
(gen)