Mendag Jamin Kebutuhan Pokok Masyarakat Aman Hingga November

Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 07 Jul 2015 12:50 WIB
Menteri Perdagangan Rahmat Gobel mengklaim perkembangan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional rata-rata stabil dan beberapa komoditas bahkan turun.
Menteri Perdagangan Rahmat Gobel (tengah) bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kedua kiri) dan Dirut Bulog Djarot Kusumayakti (kanan) melepas bus operasi pasar Bulog di Jakarta, Sabtu (27/6). (Antara Foto/Vitalis Yogi Trisna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan Rahmat Gobel memastikan ketersediaan barang-barang kebutuhan pokok aman hingga lima bulan ke depan, termasuk untuk memenuhi permintaan selama puasa dan Hari Raya Idul Fitri.

"Stok pasokan kebutuhan pokok untuk bulan puasa dan Lebaran, pasokan barang di provinsi cukup untuk memenuhi kebutuhan sampai lima bulan ke depan," ujarnya di Kantor Presiden, Senin (6/7).

Tak hanya itu, Rahmat juga mengklaim perkembangan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional rata-rata stabil dan beberapa komoditas bahkan cenderun turun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Stabil dengan kenaikan 0,2 persen," kata dia. Kestabilan harga itu, imbuh dia, terjadi pada bahan pokok seperti gula, tepung terigu, kedelai lokal, kedelai impor, dan cabai rawit merah," tuturnya.

Menurutnya, penurunan harga terjadi untuk beras, minyak goreng, dagung ayam ras, cabai merah, bawang putih, bawang merah, dan telur ayam ras.

"Ini harga secara rata-rata nasional. Beda, nanti di pasar-pasar di Pulau Jawa beda-beda. Jangan disalah artikan," kata Rahmat.

Mantan bos Panasonic itu mengatakan selama ini pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok selama bulan Ramadan dan jelang Lebaran.

Upaya pertama, papar Rahmat, mengontrol harga ekspor dan impor kebutuhan pokok sesuai dengan amanah yang tertuang dalam Undang-Undang Perdagangan dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Harga Kebutuhan Pokok dan Barang Penting yang ditandatangani Presiden Jokowi pada tanggal 15 Juni 2015 lalu.

"Kedua, koordinasi dan komitmen kementerian dengan produsen dan pengusaha. Ketiga, akses murah untuk masyarakat bawah dengan dilakukan operasi pasar dan pasar murah," ujar dia.

Langkah selanjutnya, lanjut Rahmat, adalah dengan memaksimalkan pemanfaatan sistem informasi dengan mengintensifkan pemantauan harga dan stok. Selain itu, tutur dia, telah dilakukan juga optimalisasi perdagangan antar pulau dan memanfaatkan sarana distribusi pasar rakyat serta pasar modern.

(ags/ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER