Penjualan Suzuki Saat Puasa dan Lebaran Tak Capai Target

CNN Indonesia
Selasa, 07 Jul 2015 09:44 WIB
Suzuki menilai pelonggaran kebijakan kredit kendaraan bermotor belum akan efektif mendongkrak penjualan karena belum mencakup ke perusahaan-perusahaan leasing.
Mobil pabrikan Suzuki. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) awalnya meyakini puasa dan mudik lebaran tahun ini akan meningkatkan penjualan mobilnya 15 persen dari rata-rata penjualan normal. Namun, lemahnya daya beli dan pengetatan kredit perusahaan leasing membuat SIS melakukan koreksi target pertumbuhan menjadi maksimal 4 persen.

"Penjualan Juni sendiri kemarin meningkat, tapi menjelang lebaran, melihat angka order dan realisasinya, kami perkirakan penjualan pada masa-masa Ramadhan hanya akan tumbuh 3 hingga 4 persen saja," ujar 4W Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Davy J. Tuilan di Jakarta, Senin (6/7) malam.

Bahkan, Davy memperkirakan penjualan mobil mendekati lebaran akan semakin mengecil. Pasalnya, perusahaan leasing mulai mengetatkan syarat-syarat pinjaman menjelang lebaran guna menghindari risiko kredit macet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan kami prediksi secara nasional penjualan mobil hanya bertambah sebesar 5 persen saja. Selain karena daya beli, juga karena pengetatan di leasing untuk menghindari konsumen-konsumen oportunis," jelasnya.

Motor Penjualan

SIS meyakini Ertiga masih akan menjadi motor penjualan mobil Suzuki tahun ini. Pasalnya, selama ini Ertiga memberikan porsi penjualan terbesar dari total keseluruhan mobil Suzuki yang mengaspal.

Sebagai informasi, dari Januari hingga Mei 2015 sebanyak 12.750 unit Ertiga terjual. Angka tersebut memiliki proporsi 24,06 persen dari total keseluruhan penjualan mobil Suzuki yang sebanyak 52.985 unit pada periode tersebut.

Selain Ertiga, volume penjualan Karimun juga tergolong signifikan. Karenanya, SIS akan terus mendorong penjualan keduanya.

"Karena memang jenis Ertiga dan Karimun ini volume maker. Kita memang ingin menaikkan kompetisi di sela pelemahan penjualan mobil saat ini. Bahkan, kalau kebijakan pengurangan uang muka mobil benar-benar dilakukan, kami yakin hal tersebut bisa meng-create demand," tuturnya.

Terkait pelonggaran aturan kredit kendaraan bermotor (loan to value/LTV), Davy menilai kebijakan bank sentral ini seharusnya efektif dalam mendongkrak penjualan kendaraan. Pasalnya, 75 persen dari total penjualan mobil Suzuki menggunakan skmea kredit leasing.

Sayangnya, kata Davy, kebijakan ini baru berlaku bagi perbankan dam belum menyentuh perusahaan-perusahaan jasa leasing. Pasalnya,  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum mengeluarkan petunjuk teknis kredit kendaraan bermotor untuk perusahaan-perusahaan leasing.

"Sekarang yang baru keluar kan peraturan Bank Indonesia saja, belum efektif karena belum ada juknis-nya. Dengan demikian, untuk menjaga penjualan Ertiga dan Karimun, kita akan meningkatkan pangsa pasarnya di segmennya masing-masing," tuturnya.

Hingga akhir tahun, SIS menargetkan pangsa pasar penjualan Ertiga meningkat menjadi 16,5 persen dari total penjualan Suzuki dari 15 persen pada tahun lalu. Begitu pun dengan Karimun, perusahaan menargetkan pangsa pasar 11,5 persen dari pangsa tahun lalu 10 persen.

"Kami optimis saja dengan target tersebut. Tapi dengan situasi yang terjadi sekarang, kami prediksi pasarnya hingga akhir tahun tidak akan sebagus tahun lalu," pungkas Davy.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER