Otomotif Lesu, Penjualan Mur dan Baut Garuda Metalindo Anjlok

CNN Indonesia
Selasa, 07 Jul 2015 13:26 WIB
PT Garuda Metalindo Tbk menargetkan kenaikan porsi ekspor dari 3 persen dari total penjualan menjadi 25 persen dalam tiga tahun ke depan.
Direksi PT Garuda Metalindo Tbk dalam paparan publik penawaran saham perdana di Ballroom Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Jumat (12/6). (CNN Indonesia/Giras Pasopati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bisnis mur dan baut PT Garuda Metalindo Tbk anjlok 15 persen pada paruh pertama tahun ini menyusul menurunnya permintaan komponen kendaraan bermotor. Menyikapi pelemahan pasar dalam negeri, emiten berkode BOLT ini akan meningkatkan porsi ekspor dari 3 persen dari total penjualan menjadi 25 persen dalam tiga tahun ke depan.

"Ada sedikit kontraksi sekitar 15 persen pada semester I tahun ini," ujar Direktur Garuda Metalindo, Ervin Wijaya usai pencatatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia, Selasa (7/7).

Menurut Ervin, porsi penjualan perseroan ke mancanegara saat ini sekitar 2-3 persen dari total penjualan. Dalam jangka panjang, porsi ekspor diupayakan naik guna menanggulangi pelemahan pasar dalam negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rencananya porsi ekspor bakal naik sampai 25 persen dalam 3 sampai 4 tahun mendatang," tuturnya.

Pada semester II, Ervin berharap situasi ekonomi membaik sehingga berimbas positif kepada kinerja perseroan. Untuk itu, pemerintah diharapkan bisa memberikan stimulus ekonomi dengan memaksimalkan penyerapan anggaran belanjanya.

"Yang ke depan kami mengharapkan adanya langkah pemerintah yang lebih baik dalam penyerapan anggaran infrastruktur agar ada peningkatan aktivitas ekonomi. Kami harap semester II bisa membaik, dan saya kira setelah Ramadan kinerja bisa meningkat," jelasnya.

Sayangnya, Elvin enggan membeberkan kinerja perusahaannya lebih rinci. Dia hanya berharap penjualan tahun ini tidak lebih rendah dari tahun lalu.

"Paling tidak penjualan bisa sama dengan tahun lalu, di kisaran Rp 900 miliar sampai Rp 1 triliun," jelasnya.

Sementara dari sisi pengeluaran, Ervin menuturkan Garuda Metalindo menyiapkan anggaran sekitar Rp 50 miliar hingga Rp 60 miliar untuk belanja modal. Dana tersebut rencananya bakal digunakan untuk modernisasi pabrik perseroan melalui skema otomatisasi atau pembelian mesin.

"Kami akan lakukan modernisasi, tujuannya untuk meningkatkan efisiensi. Dengan hal tersebut, akan ada pengurangan human resource," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Garuda Metalindo, Hendra Widjaja menyinggung kebijakan pelonggaran aturan kredit kendaraan bermotor, terutama menyangkut keringanan uang muka.

Dia menilai seharusnya kebijakan tersebut berdampak positif terhadap kinerja perusahaan kendati baru akan terasa pada tahun depan.

"Kebijakan pelonggaran uang muka kendaraan  bakal positif untuk kami, namun untuk tahun ini belum signifikan karena belum kelihatan. Mungkin dalam enam bulan mulai terlihat efeknya," jelas
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER