Jakarta, CNN Indonesia -- PT Mandiri Sekuritas menilai pasar obligasi masih menarik bagi investor ketimbang pasar saham yang sedang mengalami tekanan pada tahun ini. Terbukti, dari target 20 penjaminan emisi yang ditangani oleh perusahaan sekuritas pelat merah itu, sudah 16 penjaminan emisi yang terealisasi.
Namun secara nominal, realisasi penjaminan emisi Mandiri Sekuritas turun 5 persen hingga Juni 2015, di mana nilai yang dicatatkan hanya Rp 64 triliun atau lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu Rp 67,5 triliun.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Abiprayadi Riyanto mengatakan selama paruh pertama 2015 perseroan berhasil menjaring 5 ribu nasabah ritel baru sehingga total nasabah ritel Mandiri Sekuritas saat ini mencapai 41 ribu nasabah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga semester I 2015, Mandiri Sekuritas sudah merealisasikan 21 mandat penjaminan emisi, yang terdiri dari 16 penjaminan emisi obligasi, dan 5 penjaminan emisi saham.
Iman Rachman, Direktur Investment Banking PT Mandiri Sekuritas mengatakan pasar obligasi tahun ini cukup bagus dibandingkan dengan pasar saham. Investor dinilai bisa mendapatkan imbal hasil yang lebih baik di pasar obligasi tahun ini.
Adapun, penjaminan emisi yang direalisasikan Mandiri Sekuritas hingga 7 Juli 2015 sebanyak 16 emiten dengan nilai emisi Rp 25 triliun. Adapun porsi Mandiri Sekuritas dari Rp 25 triliun tersebut senilai Rp 6 triliun.
Menurut Iman, dengan pencapaian 16 penerbitan obligasi sepanjang tahun berjalan ini, artinya perseroan tinggal mencari 4 perusahaan atau penerbitan obligasi di sisa semester II ini guna mencapai target 20 penerbitan obligasi.
“Kami sudah menerima mandat 3 penerbitan emisi obligasi untuk semester II. Dengan demikian, tinggal cari satu lagi sudah capai target kami. Kami harap, pencapaian bisa melebihi target kami,” kata Iman di Jakarta, Selasa (7/7) malam.
Tiga mandat tersebut bernilai emisi Rp 3,2 triliun, yang terdiri dari perusahaan di sektor industri, multifinance atau perbankan, dan properti.
Maraknya penerbitan obligasi sepanjang tahun ini, kata Iman, menunjukan bahwa pasar surat utang tidak terlalu terpengaruh berbagai sentimen yang berkembang. Menurutnya, hampir tidak ada perusahaan yang menunda penerbitan obligasinya tahun ini.
“Tidak ada yang menunda, paling mengurangi nilainya. Obligasi itu lebih ke kupon, jadi lebih optimistis,” jelasnya.
Untuk penjaminan emisi saham, baik itu
initial public offering (IPO),
rights issue, maupun
placement yang sudah hampir mencapai target. Sepanjang semester I 2015, perseroan telah menyelesaikan 5 penjaminan emisi saham yang terdiri dari 1 penjaminan emisi IPO, 3
rights issue, dan 1
placement senilai Rp3,65 triliun.
Untuk semester II 2015, perseroan telah menerima mandat 5 penjaminan emisi saham, yang terdiri dari 3 rights issue dan 2 IPO. “Porsi Mansek sampai akhir tahun sekitar Rp6 triliun tambahannya, sektornya tidak bisa kami sebutkan,” kata Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas, Laksono Widodo.
Menurutnya, pasar saham tidak sebagus pasar obligasi tahun ini. Berbeda dengan pasar obligasi, di pasar saham ada sejumlah perusahaan yang menunda rencananya.
"Mereka masih lihat dulu kapan yang tepat menerbitkan,” ujarnya.
(ags)