Jakarta, CNN Indonesia -- PT Mandiri Sekuritas memprediksi neraca perdagangan Desember 2014 dapat membukukan surplus sebesar US$ 110 juta dari defisit US$ 426 juta pada bulan sebelumnya karena adanya penaikan permintaan barang asal Indonesia.
Berdasarkan riset Mandiri Sekuritas yang diperoleh pada Jumat (30/1), perusahaan pelat merah tersebut menyatakan konsensus memprediksi terdapat surplus hingga US$ 217 juta, karena kinerja ekspor bulanan dinilai dapat pulih.
“Data angka dari mitra dagang yang sudah diumumkan sebelumnya menunjukkan adanya peningkatan permintaan terhadap barang asal Indonesia pada Desember 2014. Sementara itu, impor kemungkinan akan turun, naik dari sisi sektor migas maupun nonmigas,” tulis analis Mandiri Sekuritas Aldian Taloputra dan Leo Rinaldy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka menilai, turunnya harga minyak sebesar 21 persen pada Desember diprediksi akan menurunkan impor minyak di mana aktivitas ekonomi yang melambat akan membuat permintaan impor barang modal juga turun.
“Kami memprediksi ekspor dan impor masing-masing akan berkontraksi 17,3 persen secara tahunan (
year on year/YoY) dan 9,9 persen YoY pada Desember 2014 dari prediksi ekspor dan impor konsensus sebesar -15,4 persen YoY dan -8,9 persen YoY,” ungkap mereka.
Lebih lanjut, mereka menilai jika realisasi data inflasi seperti yang diprediksi, maka pihaknya meyakini dampaknya akan positif baik untuk pasar saham dan pasar obligasi. Inflasi yang turun diprediksi akan mendorong yield obligasi turun, di mana surplus perdagangan akan membantu stabilitas rupiah.
“Secara keseluruhan, kami meyakini Bank Indonesia akan menetapkan kembali BI rate sehingga tidak berubah di 7,75 persen pada rapat dewan gubernur selanjutnya,” kata mereka.
(gir/gir)