Mandiri Sekuritas: Kenaikan Harga Energi Picu Inflasi April

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Sabtu, 02 Mei 2015 15:39 WIB
Inflasi April 2015 diprediksi bergerak ke kisaran 0,31 persen, setelah bulan sebelumnya terbentuk di angka 0,17 persen.
Pedagang menakar beras di Pasar Palmerah, Jakarta, Rabu, 01 Oktober 2014. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mandiri Sekuritas menilai kenaikan harga-harga barang yang diatur pemerintah (administered price) telah memicu inflasi pada bulan lalu. Inflasi April 2015 diprediksi bergerak ke kisaran 0,31 persen, setelah bulan sebelumnya terbentuk di angka 0,17 persen.

Apabila dibandingkan dengan inflasi April 2015, inflasi bulan lalu (year on year) diperkirakan sebesar 6,73 persen. Secara kumulatif, Mandiri Sekuritas melihat selama periode Januari-April masih akan deflasi sekitar 0,13 persen.

"Rebound harga minyak dan melemahnya mata uang mendorong inflasi administered prices," jelas  Mandiri Sekuritas dalam riset yang dikirimkan ekonomnya, Aldian Taloputro kepada CNN Indonesia, Sabtu (2/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan catatan Mandiri Sekuritas, harga minyak mentah selama periode Januari-April 2015 mengalami kenaikan 14 persen, sedangkan rupiah terdepresiasi 4,3 persen. Akibatnya, harga barang dan jasa yang terkait dengan keduanya mengalami penyesuaian, antara lain harga bahan bakar minyak (BBM), tarif listrik, dan LPG 12 kg.

"Harga untuk BBM RON88 dan diesel yang naik di bulan April 2015 masing-masing sebesar 7,4 persen dan 7,8 persen, setelah pada bulan sebelumnya keduanya naik 3 persen," jelas Mandiri Sekuritas.

Sementara itu, setelah beberapa bulan memangkas harga, PLN untuk pertama kalinya menaikkan tarif listrik rumah tangga, industri, bisnis, dan pemerintah masing-masing sebesar 2,8 persen. Di sisi lain, Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg sekitar 5,8 persen.

Dari sisi harga pangan, Mandiri Sekuritas mengestimasi faktor panen raya berhasil menarik ke bawah harga beras rata-rata 3,4 persen pada April 2015. Penurunan harga beras diprediksi menyumbang deflasi 0,13 persen pada April 2015.

Beberapa komoditas makanan mentah lain juga mengalami penurunan harga, antara lain cabai dan telur ayam. Hanya harga bawang yang cenderung naik, dengan prediksi inflasi 17,6 persen.

"Secara keseluruhan, kami memperkirakan komponen makanan mentah deflasi 0,12 persen," jelas Mandiri Sekuritas. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER