Satu Lagi Menteri Jokowi Mengaku Pasrah Jika Diganti

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Jumat, 10 Jul 2015 13:13 WIB
"Jadi menteri bukan sepenuhnya keinginan saya, mau jadi menteri atau tidak, tidak apa," ujar salah satu menteri bidang ekonomi.
Menko Perekonomian Sofyan Djalil (kiri) berbincang dengan Menteri Perindustrian Saleh Husin (kedua kiri), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kanan berdiri), Menteri Perdagangan Rahmat Gobel (duduk kiri) dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman (duduk kanan) sebelum mengikuti sidang kabinet paripurna di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/6). (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kinerja para menteri ekonomi Kabinet Kerja Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) saat ini tengah menjadi sorotan. Nama sejumlah menteri telah disebut sebagai kandidat yang layak diganti karena dinilai tidak mampu memperbaiki perekonomian negara.

Salah satu yang sering disebut adalah nama Sofyan Djalil yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Namun ketika dikonfirmasi, bukan pembelaan yang disampaikan Sofyan. Ia justru mengaku sangat siap menerima kemungkinan reshuffle yang akan dilakukan Jokowi.

"Kalau memang di reshuffle saya siap, reshuffle itu normal," ujar Sofyan saat berbincang dengan media di kantornya, Kamis (9/7) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara itu bercerita, mendiang sang ibu pernah berpesan padanya agar jangan terlalu terlena terhadap segala jabatan apapun yang dipangkunya. Pria asal Aceh itu mengatakan terpilih menjadi seorang menteri kembali bukan sepenuhnya keinginannya.

"Ibu saya pernah bilang bahwa segala pencapaian yang saya raih, itu semua bukan karena keinginan saya semata tapi karena Allah. Menjadi menteri pun bukan keinginan saya, mau jadi menteri atau tidak, tidak apa," ujarnya.

Sofyan mengakui saat ini semua mata menyoroti pejabat yang duduk di kursi-kursi menteri bidang ekonomi. Pasalnya kondisi perekonomian Indonesia sedang mengalami perlambatan karena faktor global dan domestik. Sehingga kebijakan para menteri untuk menjaga fundamental ekonomi negara ini sangat diperhatikan semua kalangan termasuk investor.

Ia pun memaklumi munculnya sejumlah pertanyaan dari berbagai pihak atas peranannya di Kabinet Kerja. Menurutnya jika nama Menteri Perekonomian populer dalam pemberitaan ekonomi, artinya perekonomian negara tersebut tengah dirundung masalah sehingga peran seorang Menteri Perekonomian pun dipertanyakan.

"Analoginya kalau menteri ekonomi dianggap tidak populer, berarti masyarakatnya masih sehat. Tapi jika menteri ekonomi dinilai populer, artinya masyarakat sudah enggak sehat," jelasnya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER