Ekonomi Lesu, Penjualan Semen Indonesia Turun 3 Persen

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Jumat, 10 Jul 2015 13:35 WIB
Proyeksi pertumbuhan industri semen 2015 sebesar 1 persen dirasakan cukup berat.
Proses bongkar muat semen di pelabuhan. (Dok. Semen Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Semen Indonesia Tbk menyatakan hingga paruh pertama tahun ini perseroan mengalami penurunan penjualan sebesar 3 persen menjadi sekitar 12,34 juta ton. Pasalnya, beberapa daerah vital penjualan mengalami pelemahan penyerapan akibat proyek-proyek yang belum berjalan.

"Sampai Juni, kami ada perlambatan minus 3 persen. Di beberapa daerah memang terjadi perlambatan," ujar Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Agung Wiharno di Jakarta, Jumat (10/7).

Agung merinci, penjualan perseroan di pulau Sumatera turun 3,5 persen dari 6,06 juta ton menjadi 5,85 juta ton per Juni 2015. Kemudian, pulau Jawa selaku pasar terbesar turun 3,1 persen menjadi 15,8 juta ton dibandingkan tahun lalu 16,3 juta ton.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalimantan per Juni turun dari 316 ribu ton menjadi 294 ribu ton. Sulawesi melemah 0,9 persen dari 2,09 juta ton menjadi 2,08 juta ton. Sementara Nusa Tenggara masih naik 2,3 persen dari 1,61 juta ton jadi 1,65 juta ton," jelasnya.

Sebelumnya Agung menyatakan manajemen Semen Indonesia telah merevisi perkiraan pertumbuhan industri semen tahun ini dari sebesar 6 persen menjadi 0-1 persen. Dengan kata lain, kinerja industri semen pada tahun ini diprediksi hanya akan menyamai penjualan 2014 lalu.

Namun, target tersebut juga dirasa cukup berat. Menurut Agung, jika ingin mencapai target pertumbuhan sebesar 0-1 persen, maka pada semester dua tahun ini penjualan semen harus tumbuh sebesar 6 persen.

"Jadi untuk mencapainya Juli sampai Desember ini harus tumbuh 6 persen," ungkapnya.

Untuk diketahui, sepanjang 2014 lalu Semen Indonesia berhasil membukukan penjualan sebanyak 26,35 juta ton. Jika pada tahun ini penjualan hanya tumbuh paling besar 1 persen maka penjualan perseroan di tahun ini diperkirakan menjadi sebanyak 26,61 juta ton. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER