Demi Pabrik Baru, Semen Indonesia Pangkas Dividen

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 17 Apr 2015 12:10 WIB
Semen Indonesia akan membangun pabrik baru di Jawa Tengah, Sumatera Barat, dan Papua.
(REUTERS/Darren Whiteside)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan semen pelat merah PT Semen Indonesia Tbk sepakat untuk membagikan dividen sebesar Rp 2,2 triliun atau sebesar 40 persen dari laba bersih perusahaan dengan capaian Rp 5,6 triliun pada 2014 yang lalu. Proporsi dividen ini lebih kecil dibandingkan kesepakatan RUPS tahun lalu yang membagikan dividen sebesar 45 persen dari total laba, atau sebanyak Rp 2,4 triliun.

Dengan mengurangi dividen, perusahaan berharap bisa menambah dana untuk membiayai belanja modal (capital expenditure) yang pada tahun ini diperkirakan mencapai Rp 7 triliun hingga Rp 11 triliun.

"Pada RUPS tahun ini kami sepakat untuk mengurangi jumlah dividen demi pengembangan perusahaan," ujar Direktur Keuangan Semen Indonesia Ahyanizzaman di Jakarta, Kamis petang (16/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berkat pengurangan dividen tersebut, Semen Indonesia bisa mencadangkan dana sebesar Rp 3,3 triliun, atau 60 persen dari laba bersih sebagai laba ditahan yang diperuntukkan untuk membiayai berbagai proyek.

Selain itu, perusahaan juga akan mencari dana di luar kas perusahaan dengan proporsi sebanyak 50 hingga 70 persen dari total belanja modal tahun ini.

Belanja modal perusahaan pada tahun ini lebih difokuskan pada pengembangan pabrik di Rembang, Jawa Tengah dan Indarung, Sumatera Barat yang diperkirakan menyerap investasi sebesar Rp 7,8 triliun. Pria yang akrab disapa Yani ini mengatakan, pembangunan kedua pabrik tersebut sudah berjalan 34 persen dan diharapkan rampung pada tahun depan.

"Tapi belanja modal kita di kedua pabrik ini nantinya menyesuaikan dengan progress yang sudan ada," tambahnya.

Untuk pembangunan pabrik di Indarung, perusahaan telah mendapatkan pinjaman dari PT Bank Mandiri sebesar Rp 1,9 triliun. Selain itu, perusahaan pun juga telah memiliki standby loan sebesar Rp 1 triliun.

Selain mengembangkan pabrik di Rembang dan Indarung, pengeluaran pada tahun ini juga difokuskan pada studi kelayakan (feasibility study) pabrik baru yang berlokasi di Jayapura yang diharapkan bisa dibangun pada awal 2016 mendatang. Demi melakukan kegiatan tersebut, perusahaan menggelontorkan dana sebanyak Rp 500 miliar hingga Rp 700 miliar pada tahun ini.

"Tak menutup kemungkinan juga kita akan melakukan refinancing terhadap feasibility study di Jayapura pada tahun depan jika memang dibutuhkan," ujarnya.

Sepanjang 2014, Semen Indonesia berhasil mencetak kenaikan laba sebesar 1,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 7,06 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp 7,16 triliun pada tahun lalu. Selain itu, total volume penjualan perusahaan pada tahun lalu, termasuk penjualan dari Thang Long Cement Vietnam, mencapai 28,5 juta ton atau naik 2,6 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 27,8 juta ton. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER