Investasi Pabrik Semen Indonesia di Rembang Bengkak 20 Persen

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Jumat, 29 Mei 2015 13:35 WIB
Pembangunan pabrik Rembang merupakan amanat RUPS 2012, setelah dihitung ulang dengan kurs saat ini nilainya naik signifikan.
(Ki-ka) Kepala Departemen CSR PT Semen Indonesia Tbk Wahyudi Heru, Kepala Proyek Pabrik Rembang Ari Wardhana, Kepala Departemen Legal Governance, Risk and Compliance Soffan Heri, dan Sekretaris Perusahaan Agung Wiharto memaparkan kinerja perusahaan di hotel Ciputra, Semarang, Jumat (29/5). (CNN Indonesia/Agust Supriadi)
Semarang, CNN Indonesia -- Investasi PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) pada proyek pembangunan pabrik semen baru berkapasitas 3 juta ton per tahun di Rembang, Jawa Tengah membengkak lebih dari 20 persen akibat depresiasi rupiah.

Kebutuhan modal proyek yang ditargetkan tuntas pada kuartal III 2016 itu awalnya ditaksir Rp 3,7 triliun, setelah di kalkulasi ulang nilainya membengkak jadi Rp 4,45 triliun.

"Pembangunan pabrik semen di Rembang ini merupakan amanat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2012 yang waktu itu nilainya Rp 3,7 triliun. Saat ini nilainya menjadi Rp 4,45 triliun kalau dihitung menggunakan kurs saat ini," ujar Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia di Semarang, Jumat (29/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menuturkan, pada 2012 nilai tukar rupiah terhadap dolar hanya Rp 9 ribuan, sementara saat ini di angka Rp 13 ribuan.

Agung menjelaskan luas area tambang bahan baku semen di Rembang mencapai 519 hektare di mana luas pabrik yang dibangun sekitar 57 hektare. Kemudian lahan yang benar-benar dieksploitasi hanya 441 hektar, di mana 77,99 hektar sisanya merupakan area buffer zone yang mengitari kawasan.

"Umumnya tambang bahan baku semen di Rembang kami perkirakan bisa sampai 130 tahun. Namun setiap tahun kami hanya menambang 10 hektar yang setelahnya langsung ditutup oleh tanaman penghijauan seperti mahoni, sukun dan lain-lain," katanya.

Serap Tenaga Kerja

Ari Wardhana, Kepala Proyek Pabrik Rembang menuturkan sejak peletakan batu pertama pada Juni 2014 hingga 23 Mei 2015 realisasi pembangunan pabrik Rembang sudah 43,6 persen. Sejauh ini, proyek tersebut sudah menyerap 1.162 tenaga kerja, yang sekitar 60 persennya merupakan warga Rembang.

"Pada tahun depan kami perkirakan jumlah pekerjanya mencapai 4 ribu orang," katanya.

Untuk memperlancar pekerjaan proyek tersebut, kata Ari, 70 persen peralatan proyek berasal dari dalam negeri, sisanya 30 persen impor langsung dari Jerman. Sementara untuk kontraktor yang melaksanakan pembangunannya merupakan perusahaan dalam negeri. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER