Jakarta, CNN Indonesia -- Tingkat keterisian pesawat Garuda Indonesia meningkat menjelang lebaran. Apabila pada hari biasanya rata-rata 70-75 persen pesawat terisi, maka menjelang lebaran tahun ini meningkat menjadi sekitar 85 persen.
"Total keterisian penumpang kita rata-tata sekitar 85 persen, meningkat dibandingkan hari biasanya 70-75 persen," ujar Pelaksana Harian Corporate Communications Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan ketika dihubungi oleh CNN Indonesia, Kamis (16/7).
Ikhsan menjelaskan tingkat keterisian penumpang sejauh ini masih didominasi oleh rute-rute penerbangan yang keluar Jakarta. Adapun rute-rute yang masuk ke Jakarta, masih tidak sepadat rute penerbangan mudik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Sampai hari ini sampai besok itu orang masih keluar Jakarta, baru masuk ke Jakarta biasanya setelah H+2 lebaran,” tutur Ikhsan.
Menurutnya, puncak arus mudik menggunakan pesawat diperkirakan pada kemarin dan hari ini (H-2 dan H-1). Kendati kebanjiran penumpang, Ikhsan mengatakan lalu lintas penerbangan Garuda terpantau lancar hingga saat ini.
Untuk rute liburan ke Bali pun, lanjut Ikhsan, penerbangan Garuda telah kembali normal setelah sebelumnya sempat terganggu akibat erupsi Gunung Raung.
Dengan dihapusnya tuslah, kata Ikhsan, maka penetapan harga tiket pesawat Garuda ditentukan berdasarkan tingkat keterisian pesawat. Semakin tingginya peminat pesawat, alhasil tarif yang dikenakan naik mendekati batas atas.
"Sebenarnya tidak juga tinggi harganya karena penentuan harga tiket kami terbagi menjadi tujuh varian. Mulai dari yang promo sampai harga tertinggi. Jadi kalau belinya di
last minute, ya pasti tinggi harganya," jelas Ikhsan.
Musim mudik tahun ini, Garuda menyediakan sekitar 1,61 juta seat untuk jadwal penerbangan H-10 hingga H+10 lebaran. Jumlah tersebut meningkat sekitar 15 persen dari jumlah ketersediaan seat tahun lalu. Untuk rute-rute liburan seperti Bali, Singapura, Padang, Hongkong, Sidney, dan Perth, Garuda memberikan tambahan sekitar 21 ribu seat.
Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan jumlah penumpang angkutan udara selama periode mudik Lebaran 2015 mencapai 6,3 juta penumpang atau naik sekitar 56% dari realisasi 2014 yang berkisar 4,04 juta penumpang.
Berdasarkan data sementara dari Kementerian Perhubungan, hingga pagi ini jumlah pemudik yang menggunakan jasa angkutan udara sudah mencapai 2.890.546 pemudik untuk penerbangan domestik dan 435.995 pemudik untuk penerbangan rute internasional.