Genjot Proyek Bandara, AP II Tarik Pinjaman Rp 400 M dari IIF

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Kamis, 16 Jul 2015 09:22 WIB
Pembangunan Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta ditargetkan tuntas dan beroperasi pada tahun depan.
Ilustrasi proyek bandara. (Thinkstock/egdigital)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura II (Persero) mendapat pinjaman berjangka senilai Rp 400 miliar dari PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) untuk mendanai  pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan bandara lain yang dikelolanya.

Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II , Budi Karya Sumadi menilai pemberian pinjaman dari IIF ini merupakan suatu bentuk kepercayaan terhadap perseroan terkait dengan rencana-rencana pengembangan bandara. Saalh satunya adalah pembangunan Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten.

"Melalui pinjaman dari IIF ini, maka juga didapat kepastian pendanaan untuk pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan bandara-bandara lainnya,” ujar Budi melalui siaran pers AP II, Kamis (16/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Budi, pembangunan Terminal 3 Ultimate Bandara Soetta saat ini sudah hampir 80 persen. Dia berharap dengan dukungan dari semua pihak, termasuk pendanaan, fasilitas bandara tersebut sudah bisa beroperasi pada tahun depan.

Selain Terminal 3 Ultimate, jelas Budi Karya, pembangunan infrastruktur lain yang menjadi prioritas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di antaranya adalah stasiun untuk akses kereta bandara dan pengadaan moda transportasi otomatis antarterminal di bandara atau automated people mover system (APMS).

"IIF dan AP II sepakat bahwa pengerjaan proyek ini senantiasa menerapkan dan mengutamakan prinsip pengelolaan lingkungan dan prinsip keselamatan yang tinggi, sehingga kondisi sosial dan lingkungan yang ikut terdampak dari pembangunan infrastruktur bandara ini terjaga sesuai standar IIF yang bertaraf internasional," ujar Direktur Utama IIF Sukatmo Padmosukarso.

Sukatmot mengatakan kerjasama pendanaan proyek ini bisa menjadi pedoman bagi perusahaan lain dalam membangun infrastruktur di Indonesia yang bertanggung jawab terhadap kondisi sosial dan lingkungan di sekitarnya. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER