Jakarta, CNN Indonesia -- Yunani telah keluar dari krisis gagal bayar (default) setelah melunasi tunggakan utang jatuh temponya ke International Monetary Fund (IMF) sebesar € 2 miliar atau setara dengan US$ 2,2 miliar. .
Kepastian itu dikeluarkan oleh IMF melalui pernyataan resminya pada Senin (20/7) waktu Amerika Serikat.
" Saya bisa mengkonfirmasi bahwa Yunani pada hari ini melunasi seluruh tunggakannya kepada IMF sebesar SDR 1,6 miliar atau sekitar EUR 2 miliar. Oleh karena itu, Yunani tidak lagi menunggak kepada IMF ," ujar Gerry Rice, Direktur Komunikasi IMF.
SDR atau Special Drawing Right adalah mata uang internasional yang diciptakan IMF berdasarkan lima mata uang utama dunia, yakni dolar AS, mark (Jerman), poundsterling (Inggris), franc (Perancis), dan yen (Jepang).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan dibayarkannya utang, Rice mengatakan IMF siap untuk kembali membantu Pemerintah Yunani dalam menjaga stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi negaranya.
" Seperti yang telah kami katakan, IMF siap untuk terus membantu Yunani dalam upayanya untuk mengembalikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonominya," ujar Rice.
Sebagai informasi, sebagian utang Yunani ke IMF jatuh tempo pada 30 Juni 2015 sebesar € 1,5 miliar. Namun, batas waktu pembayaran utang tersebut tak kunjung dibayarkan menyusul pernyataan Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras yang menegaskan negaranya bangkrut.
Sehari setelahnya, 1 Juli 2015, IMF secara resmi menyatakan Yunani gagal membayar utang. Pernyataan tersebut sekaligus memutus program bantuan tanpa henti ke Negeri Dewa-dewi itu.
Setelah menggelar refrendum dan negosiasi panjang selama berbulan-bulan, pada pekan lalu akhirnya Yunani dan kreditur Eropa menyepakati paket penyelamatan keuangan menggunakan dana talangan (bailout) tambahan.
(ags)