Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham Asia dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (21/7), sedangkan harga emas relatif stabil setelah terjun lebih dari 4 persen ke posisi terendah dalam lima tahun terakhir pada sesi sebelumnya.
Seperti dikutip Reuters, Selasa (21/7), indeks MSCI yang merupakan bursa saham Asia Pasifik di luar Jepang, dibuka datar dan berjuang untuk mendapatkan keuntungan di awal perdagangan.
Sementara indeks saham Nikkei di Jepang naik 0,5 persen pada pembukaan pasar pekan ini setelah libur pada Senin lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga emas di pasar spot XAU naik tipis sekitar 0,2 persen pada hari ini menjadi US$ 1.099,05 per ounce, setelah pada sesi sebelumnya mengalami kecelakaan kecil seperti yang digambarkan para trader.
Kecelakaan kecil ini menimbulkan kekhawatiran di Wall Street, meskipun tiga indeks utama mengalami kenaikkan dan Nasdaq Composite melanjutkan pembentukan rekor baru untuk yang ketiga kalinya. Sementara S&P 500 hanya berkurang 3 poin dari rekor penutupan pada 21 Mei yang mencapai 2.130,82.
Secara lengkap Reuters mencatat, pada penutupan perdagangan Senin (20/7) waktu setempat, indeks Dow Jones naik 13,96 poin atau 0,08 persen ke level 18.100,41; sedangkan indeks S&P 500 meningkat 1,64 poin atau 0,08 persen ke 2.128,28; dan indeks Nasdaq Composite bertambah 8,72 poin atau 0,175 persen ke 5.218,86.
"Penurunan harga emas konsisten dengan penurunan VIX (index volatilitas) dan kenaikan ekuitas yang membuat Nasdaq mencapai rekor tertinggi," ujar Kathy Lien, Direktur BK Asset Management.
"Ini sinyal untuk pedagang valas bahwa ada rasa tenang di pasar," katanya.
Kembali tenangnya pasar disebabkan pula oleh situasi yang lebih stabil di Yunani, di mana bank-bank dibuka kembali dan proses pelunasan utang miliaran euro kepada kreditor internasional mulai diproses. Kondisi ini tercipta pasca disepakatinya rencana kebijakan reformasi ekonomi baru sebagai persyaratan bailout lanjutan di zona euro.
Sementara itu, dolar AS melonjak ke level tertinggi sejak 23 April terhadap sejumlah mata uang utama. Euro naik tipis sekitar 0,1 persen pada hari ini menjadi US$ 1,0833, setelah terjerembab ke titik terendah sejak pertengahan April. Sementara terhadap yen, dolar stabil di level ¥124,29.
Pada perdagangan komoditas lainnya, harga minyak mentah berjangka terus tergelincir, tertekan oleh penguatan dolar dan kekhawatiran akan pasokan.
(ags)