Pasarkan Pertalite, Pertamina Gelontorkan Modal Rp 25 Miliar

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Jumat, 24 Jul 2015 11:48 WIB
Rata-rata ongkos pengadaan dispenser dan nozzle Pertalite sekitar Rp 200 juta hingga Rp 250 juta per SPBU.
Nozzle dan dispenser BBM jenis baru, Pertalite di SPBU Abdul Muis, Jakarta. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) mulai menguji coba pemasaran Pertalite di 103 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) pada hari ini, Jumat (24/7) di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Untuk itu, perusahaan minyak dan gas pelat merah itu mengaku telah mengeluarkan dana untuk pengadaan dispenser dan nozzle Pertalite sekitar Rp 250 juta per SPBU atau total mencapai kisaran Rp 25,7 miliar.

"Kalau perlu ada penambahan kaki timbun, dispenser, nozzle itu sekitar Rp 200-Rp 250 juta . Jadi tidak terlalu besar dan itu biasanya bisa sharing antara Pertamina dengan pengusaha (SPBU)," ujar VP Coorporate Communication PT Pertamina, Wianda Pusponegoro saat peluncuran Pertalite di SPBU Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (24/7).

Angka tersebut, kata Wianda, di luar investasi perseroan sebesar Rp 60 miliar untuk pembangungan SPBU baru di sejumlah rest area jalan tol. SPBU-SPBU baru ini nantinya akan menyediakan beragam varian produk BBM Pertamina, termasuk Pertalite.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya ketika disinggung mengenai biaya dan skema produksi Pertalite, Wianda terkesan mengindar. Menurutnya, BBM Ron 90 ini merupakan produk komersial yang tidak harus diungkap isi dapurnya ke publik.  

"Ini adalah barang komersial pertamina. Masalah cost, masalah production itu masalah responsibility-nya Pertamina," ujarnya menegaskan.

Intinya, lanjut Wianda, Pertamina telah mempunyai hitung-hitungan biaya investasi untuk bisa memproduksi dan memasarkan Pertalite dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.

"Yang penting dari sisi masyarakat bisa mendapatkan jenis varian baru," katanya. (ags/ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER