Oktober, AirAsia Terbang Langsung Dari Bali ke Sidney

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Kamis, 30 Jul 2015 19:34 WIB
Tahun depan, PT Indonesia AirAsia Extra (IAAX) berencana membuka rute penerbangan langsung dari Bali ke Shanghai dan Guangzhou, China.
Chief Executive Officer AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko (keempat kanan) dan Chief Executive Officer Indonesia AirAsia X Dendy Kurniawan (ketiga kiri), berfoto bersama jajaran Direksi yang baru (dari ki-ka) Acting Chief Financial Officer Indonesia AirAsia X Mikiko Steven, Director of Flight Operation Indonesia AirAsia X Capt. Widhi Setyo Darwanto, Commercial Director AirAsia Indonesia Marco Umbas, Director of Flight Operation AirAsia Indonesia Capt. Ridzeki Wibowo dan Director of Maintenance and Engineering AirAsia Indonesia Perbowoadi, di Jakarta, Kamis (30/7). (Antara Foto/Audy Alwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Indonesia AirAsia Extra (IAAX) akan meluncurkan rute penerbangan langsung dari Denpasar, Bali ke Sydney, Australia pada bulan depan.

Selama ini, maskapai penerbangan berbiaya murah (low cost carrier/ LCC) ini baru melayani rute penerbangan langsung dari Denpasar ke Melbourne, Australia dengan frekuensi lima kali seminggu.

“Segera kami akan launching untuk rute (Denpasar) – Sidney. Awal-awal bulan Agustus nanti akan kami umumkan,” tutur Presiden Direktur IAAX, Dendy Kurniawan di Hotel Indonesia Kempinski, Rabu (30/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati diluncurkan Agustus, Dendy mengatakan penerbangan pertama rute ini baru akan dilakukan pada Oktober. “Kami launching hanya untuk memberikan launching sistem tiket. Jadi kami memberikan waktu dua bulan untuk orang booking tiket kami,” tuturnya.

“Frekuensi penerbangan Denpasar –Sydney kami rencanakan lima kali seminggu. Langsung lima karena kebetulan  pas momennya peak season, kan musim liburan,” ujarnya.

IAAX merupakan perusahaan teraviliasi dengan PT Indonesia AirAsia, yang melayani rute penerbangan jarak jauh. Penerbangan IAAX menggunakan jenis pesawat Airbus 330-300 yang berkapasitas 377 penumpang, lebih besar dari armada yang dipakai Indonesia AirAsia,  Airbus 320-200, yang hanya berkapasitas 180 penumpang.

Dendy menjelaskan, alasan perseroan memilih Sydney sebagai destinasi baru karena mempertimbangkan performa penerbangan Denpasar –Melbourne yang memuaskan. Pada bulan ini, tingkat keterisian rute tersebut sudah menyentuh 80 persen. Selain itu, turis asal Australia merupakan turis asing terbesar yang berkunjung ke Bali.

“Kami kan hub-nya di Bali kalau kita lihat data secara statistik jumlah wisatawan paling tinggi yang berkunjung langsung ke Bali itu adalah orang Australia. Tahun lalu, sudah 830 ribu-an (turis Australia) yang sudah datang ke destinasi kita di Bali,” kata Dendy.

Dendy berharap dengan adanya rute baru ini dapat membantu perseroan mencapai target 180 ribu penumpang setahun. Tahun ini, Dendy tidak terlalu berharap banyak, tetapi tahun depan Sidney diharapkan dapat memberikan kontribusi yang sama dengan Melbourne.

Sebagai informasi, IAAX saat ini melayani tiga destinasi internasional yaitu rute bolak-balik Denpasar-Melbourne (Australia); Denpasar-Taipei (Taiwan); dan Jakarta -Jeddah (Arab Saudi) dengan mengoperasikan dua pesawat sewa jenis A330-300. IAAX mendapatkan izin dari pemerintah Australia sebagai operator maskapai internasional yang bisa terbang ke negeri Kanguru sejak 3 Maret lalu.

Incar Turis China

Selain Australia, IAAX juga membidik turis asal China pada tahun depan. Pasalnya, turis asal China merupakan wisatawan mancanegara terbanyak kedua setelah Australia yang datang ke Bali. Adapun destinasi kota di Negeri Tirai Bambu yang disasar perseroan, antara lain  Shanghai dan Guangzhou.

“Ke depannya kita akan melihat negara-negara mana yang memberikan konstribusi (turis) yang cukup tinggi ke Bali. Nomor dua kan sekarang (turis asal) Cina. Jadi tahun depan Insya Allah kita juga akan menyasar (destinasi) Cina,” ujarnya.

Untuk mendukung penambahan rute internasional tersebut, perseroan rencananya akan menambah armada jenis A330-300. Satu pesawat akan masuk pada akhir tahun ini dan tiga pesawat baru diharapkan dapat beroperasi tahun depan.

“Skema kepemilikan pesawatnya, sewa atau milik, masih belum diputuskan. Nanti kami akan pilih yang paling menguntungkan bagi kami,” kata Dendy. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER