Diminta Suntik Modal, AirAsia Minta Perpanjang Waktu

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Kamis, 30 Jul 2015 16:42 WIB
AirAsia masih membutuhkan waktu dua bulan untuk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) guna mendapat restu penambahan ekuitas.
Presiden Direktur Indonesia AirAsia X Dendy Kurniawan (kelima dari kiri) dan Presiden Direktur Indonesia AirAsia Sunu Widyatmoko (keenam dari kanan) bersama jajaran direksi dalam acara halal bihalal perseroan di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Kamis (30/7). (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Indonesia AirAsia akan meminta perpanjangan waktu dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) guna memperbaiki ekuitas perusahaan yang negatif. Sebelumnya, maskapai merah ini sempat menyanggupi penambahan modal yang dipersyaratkan Kemenhub sebelum batas waktunya berakhir pada 31 Juli 2015.

Presiden Direktur PT Indonesia AirAsia, Sunu Widyatmoko menyadari bahwa neraca modal perseroan negatif dan batas waktu untuk memperbaikinya hanya sampai besok. Namun, transaksi yang terkait dengan ekuitas perseroan harus mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sehingga tidak memungkinkan untuk dipenuhi sesuai tenggat waktu yang sudah ditetapkan regulator.

“Karena ini perusahaan publik dalam bentuk PT (Perusahaan Terbatas), maka membutuhkan untuk RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Itu kan membutuhkan waktu juga untuk approval. Jadi tidak bisa cepat,” tutur Sunu saat ditemui usai menghadiri acara halal-bihalal perseroan di Jakarta, Kamis (30/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sunu, setidaknya dibutuhkan waktu tambahan selama dua bulan untuk menyelesaikan proses dengan pemegang saham dan melakukan aksi korporasi yang dibutuhkan.

“Kami akan sampaikan (permohonan perpanjangan waktu) kepada Kementerian Perhubungan hari ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sunu menjelaskan perseroan tidak hanya sekedar meminta perpanjangan waktu untuk memperbaiki ekuitasnya, tetapi juga akan menyampaikan langkah-langkah untuk memenuhi ketentuan pemerintah.

“Kita akan menyampaikan rencana kita terkait dengan permintaan Kementerian Perhubungan untuk menjadikan ekuitas kita positif. Jadi kita akan sampaikan langkah-langkah kita, timelinenya seperti apa,” ujarnya.

Kendati demikian, Sunu enggan membeberkan langkah-langkah yang akan diambil AirAsia untuk menjadikan ekuitasnya positif. Dia juga masih menutup rapat merahasiakan soal neraca negatif perseroan.

Kendati demikian, Sunu meyakinkan arus kas operasional perusahaan masih positif sehingga kualitas pelayanan dan operasional Air Asia tidak terganggu.

"Operation suatu perusahaan terutama airline itu selalu refer ke cash flow. Cash flow kita positif," tutur Sunu.

Seperti diketahui, beberapa waktu Indonesia Air Asia bersama dua belas maskapai domestik lain dinyatakan memiliki ekuitas negatif oleh Kemenhub. Adapun daftarnya adalah AirAsia, Air Pasifik Utama, Asialink Cargo Airlines, Batik Air, Cardig Air, Eastindo Services, Ersa Eastern Aviation, Johnlin Air Transport, Manunggal Air Service, Nusantara Buana Air, Survai Udara Penas, Transwisata Prima Aviation, dan Tri-MG Intra Airlines. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER