Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk berencana membuka cabang baru di lima negara Asia Tenggara yaitu Vietnam, Myanmar, Malaysia, Timor Leste, dan Filipina. Hal itu untuk meningkatkan daya saing perbankan di tengah Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun depan.
Direktur Utama BRI, Asmawi Syam menyatakan bahwa tiap negara tujuan memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantung kebutuhan perbankan di masing-masing negara tersebut. Lebih lanjut, rencana pembangunan kantor cabang ini akan masuk di Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2016.
"Untuk menghadapi MEA, sebelumnya kami telah membuka cabang di Singapura karena negara itu merupakan financial dan trade hub, pusatnya ada di sana. Nanti kantor cabang tiap negara punya peruntukkan yang berbeda-beda, tergantung prospek yang ada di masing-masing negara tersebut," ujar Asmawi di Jakarta pada Jumat (31/7),
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai contoh, Asmawi menambahkan bahwa nantinya kantor cabang di Malaysia akan dikhususkan untuk kegiatan remitensi. Sedangkan untuk kantor cabang di Timor Leste, rencananya akan dimanfaatkan untuk penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
"Timor Leste mungkin tidak akan fokus ke treasury, terlebih bank kita cukup dikenal di sana. Kita ada sejarah, dimana kita pernah memiliki satu kantor cabang dan tujuh kantor unit, jadi kita sudah ada consumer base. Kalau respon otoritas keuangan di sana cepat, kita juga cepat untuk buka," katanya.
Sedangkan untuk kantor cabang di Vietnam, rencananya digunakan untuk membantu Kegiatan keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan melakukan ekspansi ke negara tersebut. Sedangkan keputusan untuk membuka kantor cabang di Myanmar terbuka karena perusahaan melihat potensi disitu.
"Namun target dalam waktu dekat selanjutnya adalah di Malaysia, yaitu pada 2016. Karena remittance-nya banyak dan potensinya juga banyak," lanjut Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo di lokasi yang sama.
Kendati demikian, perusahaan belum mau membeberkan angka modal secara pasti terkait rencana pembangunan kantor-kantor cabang itu. Alasannya, kebutuhan investasi didasarkan pada besaran dan permintaan akan jasa keuangan di negara-negara tetangga itu.
"Jadi nanti initial investment akan dimasukkan ke dalam RBB tahun 2016 dan besarannya akan disesuaikan dengan tiap-tiap negara, jadi belum ada nilai investasi pasti," tambah Haru.
Sebagai informasi, sebelumnya BRI sudah membuka cabang di Singapura dengan initial investment sebesar 50 juta dollar Singapura.