IHSG Masih Dibayangi Aksi Ambil Untung

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Senin, 03 Agu 2015 07:40 WIB
Mengawali pekan pertama di Agustus 2015, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak di rentang 4.750 hingga 4.830.
Gedung Bursa Efek Indonesia dengan latar pekerjaan jalur MRT, Jakarta, Senin, 23 Maret 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mengawali pekan pertama di Agustus 2015, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak di rentang 4.750 hingga 4.830. Meski diperkirakan menguat tipis ketimbang posisinya bulan lalu, laju IHSG hari ini (3/7) masih akan dibayangi aksi ambil untung menyusul minimnya sentimen positif dari pasar saham regional dan global.

Tak ayal, Kepala Riset First Asia Capital, David Sutyanto menyarankan investor untuk tetap mencermati pergerakan IHSG yang akan bergerak variatif hingga sore nanti.

“Peluang penguatan masih ada namun masih dibayangi aksi ambi untung. Apalagi pekan kemarin Indeks DJIA dana S&P di Wall Street akhir ditutup melemah 0,32 persen dan 0,23 persen,” David dalam risetnya, Senin (3/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain sentimen global, David bilang pergerakan IHSG hari ini juga masih didasarkan laporan keuangan yang dirilis beberapa emiten dalam dua pekan terakhir. Walau masih menunjukan kinerja yang positif, katanya tak sedikit dari emiten yang mulai mengisyaratkan adanya perlambatan di pos laba usaha akibat pelemahan ekonomi domestik.

"Sepanjang Juli kemarin IHSG bergerak bearish. Namun seminggu terakhir IHSG terus terkoreksi dipicu sentimen eksternal mengenai kekhawatiran perkembangan ekonomi China dan tekanan komoditas," cetusnya.

Berangkat dari analisanya, David pun merekomendasikan sejumlah saham pilihan yang dinilai masih layak untuk dikoleksi investor. Diantaranya meliputi: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). (dim/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER