Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) menilai penurunan inflasi inti Juli 2015 secara tahun ke tahun (
year on year/yoy) dari inflasi yoy Juni 2015 membuka peluang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan tingkat suku bunga acuannya (BI
rate). Saat ini BI
rate berada di level 7,5 persen.
Berdasarkan data BPS, apabila dibandingkan dengan Juli tahun lalu, tingkat inflasi komponen inti Juli 2015 tercatat 4,86 persen. Angka itu lebih rendah dari inflasi inti Juni yang secara yoy tercatat 5,04 persen.
“Kalau melihat inflasi inti yang turun dari tadinya di kepala 5 kemudian sekarang di kepala 4, lumayan drastis juga ya ke 4,86 persen. Saya kira itu peluang bagi Bank Indonesia, untuk menurunkan tingkat bunga,” tutur Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo usai menghadiri konferensi pers di kantornya, Senin (3/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan turunnya tingkat bunga, lanjut Sasmita, diharapkan akan mendorong investasi mengingat biaya pinjaman akan ikut turun sehingga diharapkan bisa mendorong pertumbuhan perekonomian.
“Jadi sekarang BI bagaimana? Apakah akan memberikan reaksi pada pengumuman kami hari ini?” ujar Sasmito.
Lebih lanjut, Sasmito memperkirakan inflasi bulan Agustus akan lebih rendah dibandingkan bulan Juli.
“Ke depan tingkat inflasi mungkin akan lebih rendah, sepanjang tidak ada kenaikan harga yang luar biasa,” ujar Sasmito.
Sebagai informasi, BPS telah melaporkan tingkat inflasi pada Juli 2015 sebesar 0,93 persen. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya secara tahunan, inflasi Juli 2015 tercatat sebesar 7,26 persen . Adapun secara kumulatif, inflasi tahun tahun kalender sebesar 1,90 persen.
(gen)