Jakarta, CNN Indonesia -- Bupati Bojonegoro Suyoto meminta PT Tripatra-Samsung sebagai kontraktor proyek engineering, procurement, construction (EPC) unit I Blok Cepu di Bojonegoro, Jawa Timur untuk memperbaiki kesejahteraan pekerjanya. Suyoto menilai, mudah tersulutnya emosi para pekerja di Blok Cepu seperti yang terjadi Sabtu (1/8) lalu disebabkan oleh minimnya perhatian kontraktor tersebut terhadap urusan dapur para pekerja.
Suyoto mengaku banyak mendengar keluhan dari tenaga kerja di proyek tersebut terkait masalah gaji, pemutusan hubungan kerja (PHK), sampai pencairan anggaran pekerjaan proyek yang ditunda.
"Banyak informasi yang saya terima, ada banyak tenaga kerja lokal yang di PHK, tapi masuk tenaga kerja dari luar," kata Suyoto usai menggelar pertemuan tertutup dengan manajemen ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Tripatra-Samsung, dan pihak terkait lain, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (4/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbaikan urusan pendapatan dan kesejahteraan para pekerja menurut Suyoto bisa mencegah kejadian perusakan terulang di masa depan. Menurut Suyoto, EMCL masih beruntung para pekerja tidak sampai merusak sarana produksi vital di Blok Cepu ketika kerusuhan terjadi beberapa hari lalu.
Amuk ribuan tenaga kerja hanya mengakibatkan gedung perkantoran Tripatra-Samsung rusak. Selain itu, pekerja juga merusak sejumlah mobil, dan peralatan kantor di area EPC unit I.
EMCL sendiri sempat menghentikan produksi dua lapangan minyak Blok Cepu, yang kapasitas produksinya sekitar 50 ribu barel per hari (bph), karena berdekatan dengan lokasi amuk massa. Sedangkan satu lapangan minyak masih berproduksi 30 ribu bph karena lokasinya yang aman dari tempat kejadian tersebut.
(gen)