Kapolres Bojonegoro Panggil ExxonMobil dan Pekerja Blok Cepu

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Minggu, 02 Agu 2015 07:17 WIB
Pertemuan akan dilakukan untuk menjamin produksi minyak Blok Cepu bisa kembali normal.
Petugas Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro berjaga di lokasi proyek "Engineering, Procurement and Constructions (EPC) I" Blok Cepu di Kecamatan Gayam, Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (1/8). (ANTARA FOTO/Aguk Sudarmojo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bojonegoro, Jawa Timur AKBP Hendri Fiuser mengatakan akan mempertemukan para pihak terkait kericuhan yang terjadi di proyek minyak dan gas bumi (migas) Blok Cepu di Kecamatan Gayam, Bojonegoro.

Para pihak tersebut adalah ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) selaku operator Blok Cepu, PT Tripatra-Samsung selaku sub-kontraktor Blok Cepu, dan perwakilan ribuan pekerja di lokasi Engineering, Procurement, and Contructions (EPC) I Blok Cepu yang sempat melampiaskan kemarahannya di tempat kerja akibat kebijakan baru subkontraktor kemarin, Sabtu (1/8).

“Kami akan mengundang para pihak agar kondisi di lokasi proyek minyak Blok Cepu bisa berjalan normal. Sampai saat ini ribuan pekerja proyek Blok Cepu diliburkan,” ujar Hendri dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (2/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendri menjelaskan kerusuhan di blok migas yang per Juni mampu memproduksi minyak sebanyak 83.534 barel per hari (bph) tersebut terjadi kemarin selama 30 menit, antara pukul 12.00 WIB sampai 12.30 WIB. Penyebabnya menurut Hendri akibat para pekerja marah karena tidak bisa keluar dari lokasi tempat bekerja untuk makan siang.

Ia menjelaskan ketika memasuki jam istirahat kerja, ribuan pekerja akan keluar dari lokasi proyek untuk makan siang. Tapi, mereka harus antre karena hanya ada dua pintu keluar yang dibuka oleh pihak keamanan sesuai perintah manajemen, padahal biasanya ada lima pintu.

"Perubahan pintu keluar dari lima pintu menjadi dua pintu, karena kebijakan manajemen," ujarnya.

Oleh karena lama menunggu, menurut dia, pekerja Blok Cepu yang berusaha keluar akhirnya bersitegang dengan petugas keamanan setempat karena berdesak-desakkan.

"Ribuan karyawan yang lama menunggu keluar, akhirnya marah dan merusak mobil dan kantor di proyek minyak Blok Cepu. Namun setelah petugas datang ke lapangan, bisa dikendalikan dan akhirnya pekerja diliburkan,” katanya.

Bupati Bojonegoro Suyoto menyatakan bahwa ada satu mobil yang dibakar dan kantor Tripatra yang dirusak akibat kejadian tersebut. Suyoto memastikan akan memimpin langsung pertemuan tripartit dengan ExxonMobil, Tripatra, dan perwakilan pekerja. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER