Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Republik Indonesia menduga ada pelaku bisnis yang bermain dalam kisruh pasokan dan harga pangan saat ini. Untuk itu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menginstruksikan anak buahnya untuk melakukan penelitian terkait kelangkaan bahan pangan yang pada akhirnya memaksa pemerintah melakukan impor.
"Masalah prosedur impor itu akan diteliti karena ada ulah para pelaku usaha yang membuat kita ketergantungan pada impor," kata Badrodin saat ditemui di kantor Kementerian Pertanian, Senin (10/8).
Menurut Badrodin, para oknum pengusaha tersebut sengaja melakukan manipulasi agar pasar dalam negeri mati. Oleh sebab itu, Badrodin menegaskan pihaknya akan melakukan menindak para pelaku usaha yang berbisnis tak sehat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyaknya produk impor itu harus diteliti apakah betul karena ada kelangkaan atau karena hal lain," ujar mantan Kapolda Jawa Timur tersebut.
Tak hanya pelaku usaha, jelas Badrodin, modus manipulasi semacam itu juga bisa dilakukan oleh pihak-pihak lain. Selain karena ulah pelaku pasar, Polri juga mengendus ada oknum pengambil kebijakan yang ikut membantu perburuan rente di sektor pangan.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel kembali mewacanakan impor bahan pangan, terutama beras, guna mengantisipasi kelangkaan pasokan akibat kekeringan. Namun, dia menegaskan impor merupakan solusi paling akhir yang akan diambil jika kondisi pasar terus menurun.
"Kami antisipasi jika yang terjadi adalah kemungkinan terburuk maka kami akan melakukan impor beras dan lainnya," ujar Gobel.
Pada kesempatan berbeda, para pedagang daging di sejumlah pasar di Jawa Barat melakukan aksi mogok. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes atas minimnya pasokan yang berakibat pada lonjakan harga daging di pasaran.
(ags/gen)