Jakarta, CNN Indonesia -- Sepanjang semester I 2015, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) berhasil membukukan pertumbuhan pembiayaan baru sebesar 9,31 persen menjadi Rp 7,84 triliun dibandingkan realisasi periode yang sama tahun sebelumnya Rp 7,17 triliun. Capaian tersebut menurut manajemen MTF menegaskan bahwa bisnis perseroan tidak terganggu dengan pelemahan yang terjadi di industri otomotif.
Tumbuhnya pembiayaan baru, berhasil menambah laba perseroan sebesar 35,92 persen menjadi Rp 154 miliar di paruh pertama 2015 dari sebelumnya Rp 113,3 miliar di semester I 2014.
“Komposisi pembiayaan perusahaan selama semester I 2015 masih didominasi oleh mobil baru dengan persentase sebesar 95 persen,” ujar Direktur Utama MTF Ignatius Susatyo Wijoyo, saat paparan publik di Jakarta, Rabu (12/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fokus pada pembiayaan kendaraan baru menurutnya merupakan strategi yang dijalankan perseroan sejak awal tahun ini guna menyiasati pelemahan industri otomotif nasional.
"Penurunan penjualan mobil dan motor disebabkan antara lain melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, harga komoditas yang masih rendah, serta rencana kenaikan BBM yang mendorong keterbatasan daya beli masyarakat. Akibatnya berdampak pada penjualan kendaraan komersial," katanya.
Pada semester II, perusahaan pembiayaan yang merupakan hasil joint venture antara PT Bank Mandiri Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk ini berencana melakukan Penerbitan Obligasi Berkelanjutan II sebesar Rp 1 triliun - Rp 2 triliun.
Susatyo menyebut obligasi tersebut akan diterbitkan pada kuartal IV demi menambah modal pembiayaan serta meningkatkan pendapatan dengan berpartisipasi dalam Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) dan Indonesia International Motor Show (IIMS) di akhir tahun.
“Kami juga akan mengoptimalkan kredit multiguna dengan menambah kerjasama dengan institusi pendidikan ternama lainnya, selain memperkuat Mandiri Network Synergy," ujar Susatyo.