Kemenkeu Tak Gentar Dolar Tembus Rp 13.600

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Rabu, 12 Agu 2015 09:28 WIB
Selama ini subsidi BBM dinilai membuat APBN menjadi lebih riskan akibat pemerintah harus menanggung beban impor minyak dengan kurs yang berfluktuasi.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara. (CNN
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Keuangan menyatakan rupiah yang sempat tembus Rp 13.600 pada perdagangan kemarin, tidak akan banyak berimbas kepada kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara, APBN yang kini dijalankan oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo jauh lebih aman ketimbang APBN lalu yang masih dijerat oleh anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Selama ini subsidi BBM dinilai membuat APBN menjadi lebih riskan akibat pemerintah harus menanggung beban impor minyak dengan kurs yang berfluktuasi.

"APBN kita sudah lebih aman dibanding sebelum ada subsidi BBM. Jadi buat APBN tidak mengkhawatirkan," ujar Suahasil saat ditemui di Kementerian Keuangan, Selasa (11/8) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Justru menurut Suahasil, pelemahan rupiah akan mendorong sektor ekspor Indonesia menjadi lebih kompetitif. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pun disebut-sebut akan meningkat akibat melonjaknya nilai ekspor.

Namun di satu sisi, pemerintah juga mengkhawatirkan naiknya kewajiban pemerintah untuk membayar utang luar negeri yang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS).

Secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan pemerintah akan melihat dan memperhatikan pasar dalam kurun waktu dua hari kedepan setelah Bank Rakyat China (People's Bank of China/PBOC) menurunkan nilai mata uang Yuan sebesar 2 persen.

Keputusan bank sentral China diyakini akan memicu negara lain untuk menurunkan nilai mata uangnya agar ekspor bisa terdorong. Namun Sofyan optimis pelemahan mata uang beberapa negara tidak akan berlarut-larut terjadi.

"Itu berpengaruh kepada semua negara lain. Saya pikir juga berpengaruh terhadap rupiah. Nah, kita akan lihat bagaimana reaksi dalam dua hari ini, di belahan dunia lain juga begitu kan," ujar Sofyan Selasa (11/8) malam. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER