Jakarta, CNN Indonesia -- Demi mengeluarkan produk uang elektronik (e-
money), PT Bank OCBC NISP menggandeng PT Bank Central Asia Tbk untuk mengeluarkan produk Flazz yang bisa digunakan oleh nasabah Bank OCBC NISP. Langkah yang diambil OCBC NISP ini dilakukan karena juga ingin mengikuti anjuran pemerintah yang menggalakkan gerakan transaksi non tunai (
less-cashed society).
Ka Jit, Senior Corporate Executive OCBC NISP mengungkapkan bahwa kerjasama dengan BCA merupakan langkah yang tepat mengingat produk Flazz BCA memiliki jaringan yang banyak. Selain itu, BCA juga dipilih karena tipe bank yang sama-sama bergerak di sektor
consumer bank.
"Atas alasan itu, kami yakin
partnership dengan Flazz ini akan memberikan
value added yang tinggi kepada nasabah kita. Dengan jaringan yang luas, kami optimis kerjasama dengan Flazz bisa menguatkan penterasi pasar kami yang berfokus pada masyarakat kelas menengah," terang Ka Jit di Jakarta, Kamis (13/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut ia menambahkan, penggunaan kartu Flazz oleh nasabah bank OCBC NISP belum bisa dilakukan dalam waktu dekat mengingat perusahaan masih dalam proses pengajuan izin usaha ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Atas alasan itu juga, perusahaan belum memiliki target nilai transaksi maupun target jumlah kartu Flazz OCBC NISP yang beredar hingga akhir tahun ini.
"Kami harap izin OJK itu secepatnya keluar. Begitu keluar, fokus kami adalah
consumer engagement dan juga memperluas pasar terlebih dahulu," jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Senior General Manager BCA Santoso mengatakan bahwa peluncuran Flazz bersama OCBC NISP merupakan kerjasama pertama BCA dengan bank lainnya dari segi pengembangan kartu e-money. Dalam kolaborasi ini, BCA akan membantu nasabah Flazz OCBC NISP dalam melakukan pengisian ulang (
top-up) di
Electronic Data Capture (EDC) milik BCA dan juga bisa digunakan di
merchant yang sudah menggunakan EDC Flazz.
"Tak lupa nanti kami juga beritahu para merchant untuk bisa menerima pembayaran Flazz OCBC NISP melalui EDC yang mereka punya. Kami tetap akan membayar merchant-merchant tersebut sepanjang otorisasinya keluar," jelas Santoso di lokasi yang sama.
Ia menambahkan, BCA akan terus membuka peluang kerjasama peluncuran e-money dengan bank-bank lainnya demi menggalakkan program
less-cashed society. Bahkan menurutnya, sudah ada beberapa bank swasta yang berminat mengembangkan produk e-
money bersama BCA.
"Namun saya tak bisa beritahu nama-nama bank-nya apa saja. Memang kami kini sedang membuka kerjasama dengan bank-bank lainnya apabila ingin mengembangkan produk e-
money, karena investasi di produk ini tidak sedikit," jelasnya.
Sebagai informasi, kartu Flazz BCA sudah beredar sebanyak 7,7 juta kartu hingga Semester I 2015 dengan rata-rata transaksi sebesar 46 juta kali transaksi yang didominasi oleh penggunaan transportasi. Untuk mengoperasikan Flazz, BCA sudah memiliki 102 ribu EDC yang terletak di 70 ribu
merchant di seluruh Indonesia.
(gen)