Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman optimistis harga daging sapi di pasaran stabil pada kisaran Rp 80 ribu hingga Rp 90 ribu per kilogram hingga tahun depan.
Keyakinan Amran tersebut muncul setelah 35 pelaku industri penggemukkan sapi (feedlotter) menyatakan komitmennya untuk melepas stoknya ke pasar, dengan kesepakatan harga jual sebesar Rp 38 ribu per kilogram untuk daging sapi bobot hidup.
"Kita harap harga (patokan daging sapi) berkisar Rp80 ribu-Rp90 ribu per kilogram. Kan semua sudah sepakat harga turun, ada 35 feedlotter yang menandatangani harga turun. Dan anda boleh cek juga," ujar Amran di Istana Merdeka, Senin (17/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan hasil peninjauan, kata Amran, terdapat sekitar 198 ribu ekor sapi di kandang-kandang milik 41 feedloter. Ratusan sapi yang tengah digemukkan tersebut akan siap dipotong dalam tiga sampai empat bulan ke depan.
"Data kami ini valid, telah lami cek. Totalnya rata-rata 21 ribu ekor sapu di satu tempat penggemukkan. Dan yang siap untuk dipotong itu (rata-rata) 4 ribu ekor," tuturnya.
Komitmen untuk menurunkan harga daging sapi bobot hidup ke level Rp 38 ribu per kilogram, kata Amran, sudah meluncur dari sebagian besar feedlotter di kawasan Banten dan Cianjur, Jawa Barat.
"Jadi kalau ada daging, daging sisa yang kemarin harganya tinggi pasti terjual. Sekarang sudah turun. 35 feedlotter ini ada pernyataannya dikirim ke saya. Isinya akan menormalkan harga," tuturnya.
Ke depannya, lanjut Amran, Perum Bulog selaku BUMN yang ditugaskan mengimpor sapi dan Kementerian Perindustrian akan dilibatkan sebagai stabilitator harga daging nasional.
"Ke depannya Insya Allah (harga daging) stabil karena Bulog dan Kemenperin hadir mewakili pemerintah sebagai stabilitator.," tuturnya.
Amran berkisah, ketika melakukan inspeksi ke sentra- sentra penggemukkan sapi, pihak feedlotter mengakui kekeliruannya menahan stok. Pasalnya, pasca hari raya harga daging sapi bobot hidup melonjak mencapai Rp 45 ribu per kilogram, jauh di atas rata-rata ketika Ramadhan yang hanya berkisar Rp 37 ribu per ton.
"Akhirnya sepakat semua (feedlotter) menurunkan harga jual menjadi Rp 38 ribu per kilogram," jelas Amran.
(ags)