Lupakan Eropa, Garuda Disarankan Perkuat Rute Timur Tengah

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Selasa, 18 Agu 2015 09:49 WIB
"Jemaah umrah yang sekitar 5 ribu orang sehari itu perlu digarap serius," ujar ekonom Faisal Basri.
Tiga pekerja memeriksa badan atas pesawat Garuda Indonesia di hangar 3Garuda Maintenance Facility, GMF AeroAsia, Tangerang, Banten, Rabu, 4 Maret 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Garuda Indonesia Tbk disarankan untuk tidak membuka rute baru ke Eropa menggunakan pesawat Airbus A350 XWB yang tengah dipesannya beberapa waktu lalu karena pertimbangan merugikan secara bisnis. Maskapai pelat merah tersebut disarankan untuk memperkuat rute Timur Tengah dan domestik yang sudah lebih jelas menguntungkan.

“Ada baiknya Garuda memperkuat rute gemuk ke Timur Tengah. Jemaah umrah yang sekitar 5 ribu orang sehari itu perlu digarap serius,” ujar ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri dikutip dari kajiannya, Selasa (18/8).

Menurut Faisal, jika Airbus A350 tersebut terbukti cocok untuk melayani penerbangan ke Timur Tengah, maka tidak ada masalah jika Garuda melanjutkan pemesanannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Namun, kalau untuk ekspansi ke rute Eropa, rasanya harus berpikir panjang, setidaknya untuk lima tahun ke depan,” ujarnya.

Selain meningkatkan frekuensi penerbangan ke Timur Tengah dan membidik pasar jemaah umrah, Faisal menilai rute domestik juga masih sangat besar potensinya untuk dikembangkan.

“Meningkatkan pangsa pasar domestik merupakan tantangan besar,” jelas Faisal.

Pemesanan Airbus A350 XWB oleh Garuda Indonesia menjadi kontroversi setelah beberapa waktu lalu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyatakan bakal mengusulkan pembatalan kesepakatan tersebut.

Rizal mengaku tidak ingin Garuda kembali bangkrut, akibat harus berutang untuk memesan 30 unit pesawat Airbus besutan baru pabrikan asal Perancis. Pasalnya maskapai pelat merah itu menurut Rizal ingin menggunakan A350 XWB sebagai armada yang melayani penerbangan rute-rute baru menuju eropa.

"Saya tidak ingin Garuda bangkrut lagi. Karena sebulan yang lalu beli pesawat dengan pinjaman US$ 44,5 miliar dari China Aviation Bank untuk beli pesawat Airbus 350 sebanyak 30 unit. Itu hanya cocok Jakarta-Amerika dan Jakarta-Eropa," ujar Rizal beberapa waktu lalu. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER