Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong berencana menerbitkan lebih banyak lagi izin impor sapi sampai akhir tahun untuk menekan harga daging yang masih tinggi. Jika Rahmat Gobel, menteri yang digantikannya telah mengizinkan impor 50 ribu ekor sapi, Thomas menyebut siap menerbitkan izin impor antara 200 ribu-300 ribu ekor sapi.
"Untuk sisa tahun ini kita mungkin bisa impor 200 ribu-300 ribu ekor sapi,” ujar Thomas di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (18/8).
Mantan Chief Executive Officer (CEO) Quvat Capital itu mengaku telah berdiskusi mengenai hal tersebut dengan Kementerian Pertanian. Bahkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman disebutnya sudah menyetujui rencana mengguyur pasar dengan daging sapi yang akan diimpor oleh Perusahaan Umum Bulog tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian guna memutuskan langkah yang akan dilakukan untuk menurunkan harga daging sapi. Kemarin saya dan Pak Mentan sudah bicara dan kita siap untuk mengguyur pasar," ujarnya.
Thomas menegaskan, rencana membuka lebih deras impor sapi tersebut diharapkan mampu membuat para pengusaha yang menimbun stok daging jelang hari raya Idul Adha akan berpikir ulang mengenai potensi kerugian yang akan mereka alami.
"Kami siap untuk guyur pasar supaya yang timbun-timbun stok berpikir dua kali. Karena begitu kami guyur pasar, harga akan anjlok dan yang timbun mengalami kerugian finansial cukup berat," tegas Thomas.
Sebelumnya CNN Indonesia mendapati harga daging sapi masih saja mahal di sejumlah pasar tradisional. Sebagai contoh di pasar tradisional Tebet, Jakarta Selatan. Fauzan, seorang pedagang daging sapi di pasar itu, mengatakan sudah kembali berjualan sejak Kamis pekan lalu setelah ikut mogok berjualan selama empat hari.
“Inginnya (setelah mogok) harga turun, tapi hasilnya enggak ada. Sekarang harga per kilogram Rp 120 ribu, penjualan pun turun karena biasanya rumah makan membeli 2 kilogram, sekarang hanya 1 kilogram,” katanya.
Keluhan yang sama dilontarkan pedagang bernama Abdullah. Dia bilang harga berkisar Rp 120-140 ribu per kilogram. Kalau biasanya dia bisa menjual 40-50 kilogram per hari, kini, “Hanya 20 kilogram,” ujar dia.
Di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, harga daging berkisar dari Rp 95-110 ribu per kilogram. Jamal mengakui harga sudah sedikit menurun. Namun dia berharap bisa kembali ke posisi dulu, yakni antara 80-100 ribu saja.
Keadaan ini membuat pembeli keberatan. “Dulu sebelum harga naik, saya biasa membeli di tukang sayur setengah kilogram Rp 55 ribu, saya kira di sini bisa dapat Rp 50 ribu, tahunya sama saja, Rp 110 ribu sekilonya,” tutur pembeli bernama Ratna.
(gen)