Darmin Nasution: Aliran Modal Stagnan, Rupiah Makin Tertekan

Agust Supriadi & Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 19 Agu 2015 12:17 WIB
Jumlah modal asing di pasar obligasi negara menyusut hampir Rp 2 triliun sejak 7 Agustus 2015.
Calon Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution saat pengarahan sebelum dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu, 12 Agustus 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah dan bank sentral tengah sibuk mencari cara untuk menstabilkan pasar uang nasional menyusul depresiasi rupiah yang semakin dalam. Stagnasi arus modal masuk ke Tanah Air disinyalir pemerintah meningkatkan tekanan terhadap rupiah.

"Memang situasinya adalah capital inflow-nya betul-betul sangat, boleh dibilang tidak ada (yang masuk). Oleh karena itu ya jelas tekanan ke rupiahnya datang lagi," ujar Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, usai mengikuti rapat koordinasi di kantor pusat Bank Indonesia (BI), Rabu (9/8).

Rapat koordinasi antara pemerintah dan BI, jelas Darmin, merupakan respon atas kondisi tersebut. Alhasil rapat yang melibatkan pejabat bank sentral dan sejumlah menteri ekonomi itu lebih banyak berkutat membahas isu-isu soal keuangan dan kebijakan moneter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rapat koordinasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah tentu saja membahas situasi (ekonomi), terutama karena yang presentasi BI pasti yang dibahas adalah moneter dan keuangan," katanya.

Ketiga disinggung soal hasil pembahasan dan solusi yang akan diambil, Darmin mengatakan pemerintah dan BI belum membahas samapai ke sana.

"Solusinya harus dicari jalannya. Masih dibahas solusinya," ujar singkat Darmin.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat total obligasi negara yang diperdagangkan di pasar uang per 13 Agustus 2015 mencapai Rp 1.380 triliun. Dari total surat utang tersebut, investor asing menguasai 39,03 persen atau sebesar Rp 539,48 triliun.

Jumlah modal asing yang terparkir di pasar obligasi negara relatif tidak banyak berubah dari posisi awal bulan ini, di mana pada 3 Agustus 2015 tercatat sebesar Rp 533,1 triliun.

Kepemilikan obligasi negara oleh asing sempat menembus level tertingginya pada 7 Agustus 2015 yang mencapai Rp 540,49 triliun, dan turun bertahap dalam sepekan terakhir sebesar Rp 1,72 triliun. (ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER