Sepanjang Juli, Rupiah Terdepresiasi 1,25 Persen atas Dolar

Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) melansir rupiah mengalami depresiasi sebesar 1,25 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang Juli 2015. Level terendah rata-rata kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar di 34 provinsi pada bulan ke tujuh adalah Rp 13.419,29 per dolar.

Sedangkan berdasarkan provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Rp 13.555,5 per dolar.

BPS juga mencatat selama Juli 2015 rupiah juga terdepresiasi sebesar 1,52 persen terhadap yen Jepang. Level terendah rata-rata kurs tengah eceran rupiah terhadap yen terjadi di Minggu kedua Juli dengan angka 108,62 rupiah per yen.

“Sedangkan menurut provinsi, yang terendah terjadi di Sulawesi Tengah sebesar 111,34 rupiah per yen di Minggu kedua dan ketiga Juli 2015,” bunyi keterangan resmi BPS dikutip Selasa (18/8).

Pilihan Redaksi Pasar Tunggu Langkah Konkret Menteri Baru Jokowi Rupiah Diyakini Masih Tergencet Yuan dan Dolar Tahun Depan Drajat Wibowo: Rupiah Rp13 Ribu, Ekonomi 2016 Sulit Tumbuh 5%

Meski demikian, nilai tukar eceran rupiah justru terapresiasi terhadap mata uang dolar Australia dan euro.

Terhadap dolar Australia, rupiah tercatat terapresiasi sebesar 3,93 persen pada Juli 2015. Level tertinggi rata-rata kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar Australia di seluruh provinsi terjadi pada Minggu kelima Juli 2015 dengan capaian Rp 9.851,00 per dolar Australia. Menurut provinsi, level tertinggi kurs tengah terjadi di Nusa Tenggara Timur sebesar Rp 9.624,00 rupiah per dolar Australia di Minggu kelima Juli.

Selain terhadap mata uang Negeri Kangguru, rupiah turut terapresiasi terhadap euro sepanjang Juli tahun ini. Level tertinggi rata-rata di 34 provinsi terjadi di Minggu keempat Juli dengan Rp 14.589,62 per euro, dan menurut provinsi terjadi di Maluku dengan Rp 13.978,25 per euro di Minggu keempat Juli. (gen)