Menko Darmin: Senang atau Tidak Investasi Asing Harus Masuk

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Jumat, 14 Agu 2015 14:29 WIB
Demi menjaga pertumbuhan ekonomi, Indonesia harus mau menerima investasi asing meski dinilai akan berdampak pada nilai tukar Rupiah.
Darmin Nasution usai dilantik sebagai Menteri Koordinator Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (12/8). (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyatakan telah mengantongi sejumlah strategi guna menyiasati maraknya fenomena capital outflow yang belakangan terjadi di pasar modal Indonesia.

Satu diantaranya dengan kembali menumbuhkan kepercayaan investor melalui kebijakan-kebijakan pemerintah yang dapat diterima pemodal asing.

Oleh karenanya, Darmin menegaskan masyarakat Indonesia harus memaklumi masuknya investasi asing dalam bentuk dolar Amerika Serikat (AS), yang pada akhirnya akan menekan nilai tukar Rupiah.


ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua itu sangat tergantung seberapa berhasil kita mengundang (senang atau tidak senang) investasi masuk, terutama dalam valas (valuta asing) seperti dolar AS," ujar Darmin saat ditemui pada acara pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo di Gedung DPR/MPR, Jumat (13/8). 

Meski terkesan sederahana, Darmin menilai upaya meningkatkan kepercayaan pasar saat ini bukanlah hal yang mudah dilakukan. Terlebih ketika saat ini perekonomian Indonesia mendapati tekanan dari melambatnya pertumbuhan ekonomi yang menjadi sentimen negatif dari sisi internal.

Sementara untuk sentimen eksternal, berasal dari rencana penaikan suku bunga The Fed yang diperkirakan akan terjadi di semester II 2015.

Alhasil, mantan Gubernur BI ini memprediksi lantaran terhimpit dua masalah tadi terhadap Rupiah masih akan berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

"Apa yang berlangsung di AS tidak sekali naik langsung selesai semua masalah. Dia pasti akan naik beberapa kali. Maka tekanannya akan muncul beberapa kali," ujar Darmin.

Berangkat dari hal itu, pemerintah menurut Darmin harus gencar membuka peluang agar investor asing masuk menanamkan modalnya di Indonesia.

"Kalau capital inflow-nya masuk banyak dolar masuk, maka tekanannya akan cepat reda," ujarnya.
(dim/dim)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER