Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) masih menghentikan aliran minyak dari fasilitas pengeboran di Blok Cepu, Jawa Timur yang sedianya dikirim ke penyimpanan minyak terapung atau
floating storage and offloanding (FSO) Gagak Rimang.
Hal itu dilakukan menyusul kebocoran minyak dari fasilitas pipa milik
Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB PPEJ) di kawasan perairan Tuban, Jawa Timur, Kamis (20/8).
"Benar, sejak kemarin kami menghentikan aliran minyak ke FSO Gagak Rimang sebagai tindakan pencegahan. Ini kami lakukan sambil menyelidiki asal tumpahan minyak yang ditemukan di Palang, Tuban," kata Erwin Maryoto, V
ice President for Government Affairs ExxonMobil Indonesia kepada CNN Indonesia, Jumat (21/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang diketahui, pada Kamis (20/8) pipa minyak
yang menghubungkan antara fasilitas pengeboran JOB PPEJ ke penyimpanan minyak di perairan Tuban bocor. Informasi bocornya pipa sendiri didapat dari nelayan yang mendapati tumpahan minyak di dekat Palang Station.
Tak ayal, insiden ini memaksa beberapa kontraktor minyak yang menggunakan FSO Gagak Rimang sebagai fasilitas penyimpanan dan lokasinya berdekatan dengan Palang Station menghentikan aliran minyaknya. Tak terkecuali minyak dari Lapangan Banyu Urip, blok Cepu yang digarap oleh ECML.
"Tapi sekarang kami sudah memastikan bahwa pipa penyalur minyak ke FSO kami dalam kondisi baik. Untuk itu kami akan mengalirkan minyak kembali hari ini," katanya. (dim/ags)