Gandeng Danareksa, AP II Siap Luncurkan Obligasi Rp 2 Triliun

CNN Indonesia
Minggu, 23 Agu 2015 11:50 WIB
Obligasi bertenor antara 5-10 tahun tersebut akan diterbitkan bulan depan dengan kupon dibawah 10 persen.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi (kiri) . (Dok. Angkasa Pura II).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II telah menunjuk PT Danareksa (Persero) sebagai penjamin emisi untuk penerbitan obligasi sebesar Rp 2 triliun yang akan dilakukan September 2015.

Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi menjelaskan, perusahaannya akan memberikan batas waktu pengembalian (tenor) atas obligasi tersebut antara 5-10 tahun dengan menawarkan bunga atau kupon di bawah 10 persen.

“Kami akan bekerjasama dengan Danareksa dan beberapa perusahaan lainnya dalam menerbitkan obligasi ini. Dananya akan kami gunakan untuk membantu membangun Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, melakukan pengerasan landasan, membangun Bandara Kertajati, dan lainnya,” ujar Budi melalui keterangan pers, Minggu (23/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan bos PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk menjelaskan dengan tambahan dana obligasi tersebut, net cash flow AP II akan bertambah menjadi Rp 4 triliun. Jumlah tersebut menurutnya membuat perusahaan nyaman dalam mengeksekusi rencana bisnisnya sampai akhir tahun ini.

“Mengapa dari obligasi, agar net cash flow kami bertambah. Jadi mau bangun yang lain gampang. Selain itu, obligasi ini mengajarkan kami untuk lebih bekerja profesional karena Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengontrol kami,” kata Budi.

Sebagai informasi, proyek Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini masih dikerjakan AP II adalah proyek senilai Rp 6 triliun yang diharapkan memiliki kapasitas 25 juta penumpang per tahun.

Pada pembukaannya, rencananya Terminal 3 hanya akan melayani 12 juta penumpang terlebih dahulu dan sisanya akan dilayani pada awal tahun 2017.

Sementara kebutuhan belanja modal perusahaan sendiri diperkirakan mencapai Rp 52,7 triliun hingga tahun 2021 yang akan dialokasikan bagi pengembangan 13 bandara yang berada di bawah otoritas perusahaan pelat merah ini.

Untuk tiga tahun pertama, sebagian besar investasi akan difokuskan untuk mencapai target 15 juta penumpang dengan estimasi pendanaan sebesar Rp 34,7 triliun.

“Tahun depan kami sudah berhitung kebutuhan belanja modal kami sekitar Rp 20 triliun,” katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER