Rencana ConocoPhillips Lego Blok Natuna Terganjal SKK Migas

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Rabu, 26 Agu 2015 17:57 WIB
Blok B South Natuna sudah mulai berproduksi sejak 1979 dan akan kadaluarsa kontraknya pada 2021 mendatang.
Presiden Joko Widodo (kanan) saat menerima kunjungan Chairman & CEO ConocoPhillips Ryan Lance (kiri) di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (31/3). (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana manajemen ConocoPhillips untuk melego seluruh hak partisipasinya (participating interest) di Blok B, South Natuna masih menemui sejumlah kendala. Hingga saat ini Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) belum mengizinkan perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut membuka data room ke beberapa kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) yang menjadi calon pembeli potensial.

"Pembukaan data room Blok B masih dalam proses dan belum di-approve oleh SKK Migas. Ini sekalian mengklarifikasi beberapa info yang mengatakan izin pembukaan data room sudah di-approve," kata Taufik Ahmad, Vice President Commercial and Business Development ConocoPhillips di Jakarta, Rabu (26/8).

Ahmad menambahkan meski belum mendapat lampu hijau membuka data room tersebut, perusahaannya optimistis aset di Blok B akan dilirik oleh sejumlah KKKS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab menurutnya produksi dan cadangan Blok B masih menunjukkan prospek yang baik. Walau demikian ia mengaku tak hafal perihal besaran produksi saat ini.

"Sebenarnya portfolionya masih bagus dan produksinya juga masih lumayan. Tapi kami ingin menjual semua asetnya mumpung waktunya (habis kontrak) masih lama," terang Ahmad.

Sebagai pengingat, di wilayah kerja Blok B ConocoPhillips mengempit PI sebesar 40 persen. Sementara sisanya digenggam Inpex Corporation sekitar 35 persen, dan Chevron Corporation mencapai 25 persen.

Meski begitu, Ahmad menegaskan penawaran PI perusahaan tak hanya diprioritaskan untuk dua mitra kerjanya tersebut.

"Penawaran ini untuk semua dan tidak ada prioritas. Jadi terbuka untuk siapapun," cetusnya.

Mengutip situs resmi ConocoPhillips, pada medio 2014 lalu Blok B memiliki angka produksi di kisaran 5 ribu barel minyak per hari (bph) dan gas berkisar 117 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan gas alam cair (LNG) di angka 4 ribu bph. Blok migas ini sendiri sudah mulai berproduksi sejak 1979 dan akan kadaluarsa kontraknya pada 2021 mendatang. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER