Menteri ESDM Klaim Listrik Sudah Masuk 43 Daerah Terluar RI

CNN Indonesia
Kamis, 27 Agu 2015 18:24 WIB
Menteri ESDM Sudirman Said menjanjikan 50 titik daerah terluar Indonesia sudah teraliri listrik pada akhir tahun ini.
Menteri ESDM Sudirman Said di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (3/7). (Resty Armenia/CNN Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi dan Sumber Daya (ESDM) Sudirman Said mengklaim, dari 50 titik daerah terluar yang membutuhkan penerangan 86 persennya atau 43 wilayah sudah teraliri listrik. Berbekal catatan tersebut, dia optimistis listrik akan menerangi seluruh wilayah tersebut pada akhir 2015.

"Kami sampaikan bahwa kita sudah selesaikan 43 titik dari proyek penerangan 50 titik terluar di Indonesia. Sesegera mungkin kami harap Presiden Joko Widodo mau meresmikan hal tersebut kalau sudah jadi," tegas Sudirman usai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Kamis (27/8).

Ia mengatakan proyek ini merupakan bagian dari program pengadaan listrik 35 ribu mega watt (MW) yang dicanangkan pemerintah hingga 2019. Beberapa proyek listrik di daerah terluar yang telah rampung adalah Saumlaki, Maluku dan Miangas, Sulawesi Utara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"35 ribu megawatt itu kebutuhan, dan yang kita pikirkan sekarang adalah bagaimana cara mencapainya. Dan listrik pulau terluar itu adalah salah satu upaya kita untuk mencapai hal tersebut," jelasnya.

Menurut Sudirman, 50 proyek listrik di daerah terluar Indonesia tersebut sebagian besar berbentuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Adapun pembiayaannya sepenuhnya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Namun, lanjut Sudirman, PLTS tersebut dilengkapi pula tenaga diesel sebagai cadangan ketika cuaca tidak mendukung optimalisasi listrik. Kombinasi pembangkit dengan tenaga diesel dilakukan karena tidak ada altenatif sumber daya yang bisa diharapkan memasok listrik.

"Kami harap bisa rampung semuanya tahun ini kalau situasi cuaca mendukung. Karena jenis pembangkit yang kami bangun adalah PLTS hybrid," tuturnya.

Sebagai informasi, pertumbuhan konsumsi listrik setiap tahunnya bertambah 8,7 persen apabila asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen. Sedangkan rasio elektrifikasi pada tahun 2015 sendiri ditargetkan sebesar 85 persen, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER